Aku duduk di Mushalla FKIP UIR. Ku sengaja pilih duduk di tengah kubahnya. Kurasakan damai itu menyelinap ke seluruh jiwaku. Menurut teori agama yang sedikit aku pelajari, Kubah dibangun dengan bentuk simetris. Keadaan simetris berarti persamaan gari antara satu dan lain. Tidak hanya itu, setiap sudutpun sama derajatnya. Kesamaan itu membuat kita yang berada di tengahnya terletak pada iklim yang seimbang. Keseimbangan akan menumbuhkan sebuah kedamainan.
Meskipun aku merasakan damai itu, kerinduan yang dalam tetap aku rasakan buat Daun yang kini entah dimana.
Aku merindukan seseorang yang tak boleh aku rindukan secara raga. Tapi apakah Allah marah jika hatiku yang sesungguhnya sangat merindukan dia. Alamat apakah semua ini. Persaan yang benar-benar membuncah. Rindu yang tak tertahan lagi. Tak bisa terucap lagi. Tak terbendung lagi.
Ya Allah. Ku merasakan hatiku tak kuasa lagi. Penat dan hancur. Kenapa aku begini? Kenapa Ya Allah. Kenapa tidak aku temukan kebahagiaan selain melihatnya, selain mendengar suaranya, selain memanjakannya. Kapan aku bisa bangkit ya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar