Jumat, 16 Desember 2016

Adzkia Raida Taqiffa mengucapkan Allahu Akbar

Usai aku dan suami shalat jamaah, buah hati kesayang kami menirukan ucapan ayahnya. Sungguh aku menjadi terharu saat dia menirukan kalimat "Allahu Akbar". 
Kami langsung memeluknya. Bagi kami ini perkembangan yang sungguh luar biasa. Saat dia dprdiksi mempunya perkembangan yang lambat, dia sudah mampu menirukan perkataan-perkataan kami. 
Ujaran yang dihasilkan memng belum terdengar fasih. Tanpa terasa air mataku tumpah di pipiku. 
Aku bersyukur. Meskipun anakku menderita kelainan jantung, tapi dia masih bisa mengucapkan kalimah-kalimah Allah. 
Ayo ibu-ibu yang punya anak yang sama denganku ini, mari kita tetap semangat. Ucapkanlah kata-kata baik kepadanya. Doakan yang terbaaik untuknya. Kekuatan dia ada pada kekuatan hati kita.Mereka anak yang dipilih Tuhan untuk menjalani ujian ini. Mereka adalah anak yang kuat.
Semoga Allah memanjangkan umur Adzkia Raida Taqiffa dan menjadikan dia  anak yang sahaliha. Amin.
Tuhanku panjangkanlah umur anakku.. Aaamiiiin

Maafkan Aku S

S
Aku tidak berniat melukai hatimu sampai kamu harus keluar dari grup WA. Aku hanya ingin mengingatkan untuk tidak mendikte orang lain. Kita harus menghargai pekerjaan pemimpin kita. Aku tidak mau semua ini terjadi padamu saat kelak engkau menjadi pemimpin. Ada orang mendiktemu dan menuduhmu tidak melakaukan apa-apa. 
Sekali lagi aku meminta maaf padamu. Aku dan kawan-kawan butuh kenyamanan dan kedamaian. Semoga kita semua selalu bahagia.
Aku ingin meminta maaf pada pak S.  Aku terpaksa melukaimu seseorang yang aku tidak kenal.  Selama ini aku sudah sering mengingatkanmu dengan bahasa yang baik-baik. Tapi kamu tidak paham dengan peribahasa yang aku gunakan. Kamu tetap jadi provokator dalam grup WA kita. 
Kamu tidak pernah memandang positif pekerjaan pemimpin kita. Padahal pemimpin kita sudah bekerja keras membantu kita. 
Hari ini aku memberanikan diri untuk mengkritikmu. Bahasaku memang terlihat kasar, tapi aku tidak suka munafik. Biarlah aku terlihat seperti penjahat sejati bagimu dan juga teman-teman yang mendukungmu.
Aku tak bisa diam saat ada ketidakadilaan terhadap pemimpinku. Aku merasa perlu membelanya.
Kalau kamu diposisi pemimpinku, maka aku akan lakukan hal yang sama.
sekali lagi maafkan aku.