Rabu, 27 Februari 2013

Amarah

Semoga dengan aku menulis ini, aku benar-benar bisa tenang. Sungguh aku butuh konsentrasi. Bagaimana aku bisa menhan emosi yang begitu membongkah di hatiku ini. Aku sebenar sangat kesal dengan seorang mahsiswa yang mengurus nilai hari ini. Hanya karena dia hamil aku jadi tidak tega untuk marah. 

Harusnya dia sebagai mahasiswa dia tidak terlalu ngotot untuk menyelesaikan urusannya juga hari ini. Tak tau lagi aku harus bagaimana. Aku harus masuk ke kelas 6A untuk mengajar MK Semantik. Ntahlah. Aku tak lagi konsenstrasi. Sebanarnya dia tidak salah memita haknya. Tapi harusnya dia mengerti kalau saat ini saya megajar. Padahal sudah tertulis di Pintu Prodi saya. 

Dengan menulislah aku bisa menangis untuk meluahkan emosiku yang benar-benar tidak bisa aku tahaun. Harusnya pekerjaan menerbitkan KHS adalah pekerjaan BAAK, tapi harus aku juga yang mengerjaannya. Entah sampai kapan aku akan seperti ini. 

Aku tak boleh menahan marah, aku tak ingin marah, tapi dia tak mungkin untuk aku marah. 

Astagfirullahhal azim

Perlukah Ilmu Semantik?



Bissmillahhirrahmannirrahim “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sengaja aku awali menulis buku ini dengan makna yang terkandung dalam kata basmalah. Aku ingin mengajak kita untuk mentelaah perkataan yang sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengawali segala aktivitas. Sebagai langkah terhormat bagi ummat Islam yang menyebut nama Allah Azza Wajalla dalam kegiatannya dengan tujuan mendapatkan ridho-Nya.

Perlukah Ilmu Semantik?



Bissmillahhirrahmannirrahim “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sengaja aku awali menulis buku ini dengan makna yang terkandung dalam kata basmalah. Aku ingin mengajak kita untuk mentelaah perkataan yang sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengawali segala aktivitas. Sebagai langkah terhormat bagi ummat Islam yang menyebut nama Allah Azza Wajalla dalam kegiatannya dengan tujuan mendapatkan ridho-Nya.

Allah Maha Pengasih. Kepada siapa Allah menjadi maha pengasih? Apakah hanya kepada ummat Muslim saja? Bagaimana dengan bukan orang Muslim?

Berikut kita saksikan kepada siapa saja Allah memberikan kasihnya ”Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu. Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” QS Huud, 89 dan 90. 

 Menurut Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, “Ar-Rahman artinya Yang memiliki rahmat, kasih sayang yang luas, karena wazan (bentuk kata) fa’lan dalam bahasa Arab menunjukkan makna luas dan penuh. Semisal dengan kata ‘Seorang lelaki ghadhbaan,’ artinya penuh kemarahan.1 Sementara, Ar-Rahiim adalah nama Allah l yang memiliki makna kata kerja dari rahmat (yakni Yang merahmati, Yang mengasihi), karena wazan fa’iil (فَعيِْلٌ) bermakna faa’il (فَاعِلٌ)2 pelaksana, sehingga kata tersebut menunjukkan perbuatan (merahmati, mengasihi). Oleh karena itu, paduan antara nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim bermakna rahmat Allah l itu luas dan kasih sayang-Nya akan sampai kepada makhluk-Nya.”

Basmalah yang sering kita ternyata sangat bermanfaat, jika kita lihat maknanya. Persoalan begini bisa dikaji lewat ilmu semantik. 

MENGAPA PERLU SEMANTIK?

ASPEK MAKNA
Ujaran manusia dapat dilihat dari 4 segi, Yakni
1. Pengertian
2. Perasaan
3. Nada
4. Maksud.    

Daftar Bacaan
1. Al-Quran
2.   Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc dalam majalah AsySyariah Edisi 060.

Kamis, 21 Februari 2013

90% MAHASISWA BENCI DENGAN IBU ROZIAH. Benarkah?

Apakah keindahan itu?
Dia bukan bayangan yang ingin kau pandang, bukan pula nyanyian yang kau dengar. Tapi sebuah bayangan yang kau saksikan walau kau pejamkan matamu. Dan sebuah lagu yang kau dengar walau kau tutup telingamu. Kahlil Gibran

Rabu, 20 Februari 2013

DR. Sudirman Shomary, M.A. dalam Sejarah Sastra Indonesia



Kerja adalah cinta yang mewujud. Dan apabila kau tak dapat bekerja dengan cinta, melainkan dengan kebencian, lebih baik kau tinggalkan pekerjaanmu dan duduk di gerbang kuil meminta sedekah dari mereka yang bekerja dengan gembira. Kahlil Gibran.

Aku sengaja mulai menulis dengan rangkaian kata yang diungkapkan oleh Kahlil Gibran karena seseorang yang ingin aku ceritakan pada kesempatan kali ini adalah orang yang menggeluti hidupnya di dalam dunia sastra. 

Rabu, 13 Februari 2013

JADWAL PERKULIAHAN GENAP 2012/2013


JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UIR







HARI S      E      N      I     N
JAM MATA KULIAH K DOSEN S RUANG
07.00 s/d 08.40 Prosa, fiksi dan drama 4 Sri Rahayu, M.Pd. 4A 6.51
Tradisi Melayu 2 UU. Hamidy., M.A. 6A 6.52
Seminar 4 Drs. Jamilin T., M.Ed 8D 6.53
Perbandingan Bahasa Nusantara 2 Dra. Hj. Saidat Dahlan 6F 6.54
Pengajaran Mikro 3 Dra. Erni., M.Pd. 6E 6.55
Pragmatik 2 Drs. Herwandi., M.Pd 6G 6.56
Prosa, fiksi dan drama 4 Drs. Darusman AR, M.Pd. 4E 6.57
Sejarah Sastra 2 DR. Sudirman Shomary, M.A. 2A 6.58
Tekno. Informasi dan Komunikasi 2 A. Rahman, M.Kom. 2D Lab 2
08.50 s/d 10.30

Pemimpin Baik dan Buruk

Wahai saudaraku yang baik hati.

Ketika kita bekerja di sebuah instansi, hendaknya kita taat dengan pemimpin kita. Ada berbagai tipe pemimpin yang bisa kita jumpai.  Misalnya untuk menangani kasus tertentu, ada yang langsung menghukum dan ada yang mendidik.