Minggu, 08 November 2015

Sepatu



Ah

Kau Brisik


Kau Memekak


Kau melagak


Kau pembengak


                    

Titah Negeri Berasap

Satu puisiku tercantum dalam buku tersebut.



Titah Negeri Berasap
Roziah
Inikah negeriku?
Miskin  tak bertempat
Sejarah laknat manusia tak beradat

Inilah negeriku.
Kepapaan dikemudiankan
Kekuasaan diutamakan
Korupsi ditauladankan
Kezinaan dibudayakan
Mulut disumbat harta tanpa martabat
Mulut-mulut miskin bicara

Jika aku mampu, takkan minta tolong

Kamar yang sulit untuk dibedakan anatar siag dan malam. Aku merasa amat sedih dengan keadaan ini. Aku tak tahu air mataku menetes tanpa aku sadari. Aku sudah benar-benar tak bisa berpikir lagi. Aku hanya bisa minta tolong.

Cara Mudah meringankan Beban Istri

Wahai para suami...
kasihanilah istrimu. lakukanlah dia dengan sebaik mungkin. Sadarilah tuntunan zaman semakin berat. Kebutuhan tarkadang menuntut seorang istri harus pontang-panting bekerja. Mulai dari menyiapkan keperluan suami dan anak-anak. Mulai dari mencuci, memasak, menyetrika, membersihkan rumah, berbelanja dan lain-lain. Semua mesti dikerjakan istri. Sungguh istri terkadang bangun sebelum engkau bangun. Ia tidur sesudah engkau tidur. Selain melayanimu di rumah, ia juga harus bekerja di luar sana. Bahkan terkadang ia menjadi tulang punggung keluarga.
Sudah cukupkah penghasilan yang kau berkian untuk memenuhi kebutuhanmu, istrimu dan anak-anakmu?
sadarilah hal itu Wahai para suami...

Kamis, 05 November 2015

KAK ILA Singgahlah dalam Mimpiku

Kutulis kisahmu dalam deraian air mata. Bagaimana aku tidak bersedih atas kepergianmu yang begitu cepat.

Engkau yang menjadi sejarah perjalanan S2 ku di University Kebangsaan Malaysia.

Orang baik cepat dipanggil Tuhan. Aku tahu kakak memang orang baik. Kaka selalu memberikan aku uang ringgit saat aku ke rumah akak.

Saat kau sakit aku tak bisa melihatmu. Aku ingin melihatmu untuk yang terakhir kali. Tapi aku tak berdaya. Aku juga lagi berjuang untuk kesembuhan anakku kak. Sampai akhirnya kak tinggalkan kami.

Ternyata raya kemarin adalah hari terakhir pertemuan kita. Aku belum sempat membalas kebaikan kak.

Aku masih ingat kau sempat menciumku. dan itu ciuman terakhir darimu.

Aku sedih dengan isya dan syara. Siapa yang jaga mereka.