Alhamdulilah.
Allah memberikan rasa nyaman dan damai di segenap jiwaku. Terima kasih Ya Allah Ya Rahman... Engkau limpahi aku rasa bahagia yang segenap tiada taranya. Engkau jawab doa hamba, dari perhubungan yang rumit ini dengan sebuah solusi.
POLIGAMI...
Aku nyaman saja jika itu yang akan berlaku kelak. Bukan karena aku dibutakan oleh cintaku padanya atau sebaliknya. Bukan cinta dan kasih sayangnya yang tulus membuat aku lupa. Tidak sama sekali. Jujur aku bisa berpikir sehat saat ini. Jujur aku bahkan bisa menggunakan hatiku saat ini.
Kedamaian ini membuat siap untuk menerima keputusan apapun dari Daun. Toh aku hanya sebutir embun yang menyejukkan daun.
Satu wajah yang menyelinap di pikiranku saat ini adalah Meysa Putia. usa shalat subuh, aku ingin membuat Meysa bahagia dengan mengikhlaskan Daun untuk menikahinya. Baru aku berniat saja untuk melakukan pengorbanan ini sebagai ibadah, Allah telah meencurahkan damai di hatiku. Damai yang sangat berbeda.
Aku yakin jika Daun ada di tangannya maka dia akn bisa menyiraminya dengan air setiap hari. Hingga dia akan tumbuh segar. Aku akan menyelinap hadir pada saat subuh saja. menempel saja menjelang siang. Itu saja sudah kurasakan cukup.
Tak banyak yang aku inginkan. Sebuah hubungan yang sah antara aku dan Daun. Meskipun hubungan itu hanya Allah, Daun, Embun, Pak kadi dan Saksi saja yang tau. Biarlah semua itu merugikan aku. Tapi aku tak merasakan keputusan ini akan merugikan diriku. Aku bahagia karenanya.
Itu adalah kebutuhanku saat ini. Embun butuh daun untuk bertempat tinggal. Karena Embun sulit untuk hadir di tempat lain.
JIkapun Daun tak menikahi embun, maka embun siap bergulir sendiri mempertahankan cinta suci yang dia punya. Berteman sebuah Al-Quran dan Jeket hitam, maka embun siap melangkah Menuju Allah. Biarlah di mata keluarga, sahabat, pimpinan dan manusia lain embun seorang wanita tak berpemilkan. Tapi di mata Allah Embun adalah milik Daun. Baik di mata manusia belum tentu baik di mata Allah. Embun dan Daun hanya ingin terbaik di mata Allah.
Doaku di Puasa ke-7 ini, semoga Meysa, Kelurganya dan seluruh keluarga besar Daun bahagia dengan pertunangan dan pernikahan Meysa Putia dan Daun.
Kekalkanlah kedamaian di hati ini mengharungi hidup. Aku tak lebih besar dari setitik air. Allah pasti bisa mengaliriku ke samudra luas itu. Amin.
Dekatkanlah Daun di sisi-Mu ya Allah. Hingga ibu di Syurga tersenyum...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar