Kamis, 18 Agustus 2016

Adzkia Raida Taqiffa yang Tangguh

Adzkia Raida Taqiffa.
Dia anakku yang kini terbaring sakit.
Anankku .. Aku mencintaimu. 
Aku tau engkau anak yang sangat kuat. 
Yakinlah.. Allah ada bersama kita.

Terkadang aku sangat sedih. namun kesedihanku bukan membuatnya sehat, malah sebaliknya. Aku selalu belajar bersabar tatkala sakitnya kambuh. Aku hanya bisa bersabar dan merawatnya penuh kasih sayang.

Aku harus rela menahan rasa kantuk yang teramat sangat hanya demi menjaganya. Doa tak putus aku ucapkan pada Allah yang menciptakan kami. Agar aku dan anakku serta suamiku selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam ujian ini.

Allah tidak akan memberi ujian pada orang lemah. Tetapi Allah menguji orang yang kuat. Allah juga tidak memberikan sesuatu yang kita butuhkan, melainkan sesuatu yang menurutNya kita butuhkan. Mungkin saat ini, bagi Allah ujian dengan sakitnyanya anak kami. Agar aku dan suami selalu menggantungkan hidup pada sang pencipta.

Saat menulis ini, air mata ini tentunya sangat sulit untuk aku tahan. Tapi aku harus menulis untuk menghilang rasa sesak di dada ini.  Dia diberi kelebihan berupa Kelainan Jantung Bawaan. Ibu mana yang sanggup melihat anaknya harus mutah hampir ratusan kali setiap hari dan malam. Itulah yang dialami ananku. Terkadang aku tak sanggup menahan tangis. Tapi setiap aku menangis menyaksikan itu, dia menjadi semakin rewel. Aku harus tenang menghadapinya. Bahkan aku harus bahagia dan ceria, agar dia cepat sembuh.

Aku juga tidak boleh marah. Orang lain tidak boleh mengusik hatiku. Apalagi membuat ku tersinggung. Apabila keadaan hatiku buruk. Dia akan langsung kontak. Ujung-ujungnya dia akan mengalami demam tinggi.