Wanita berkulit hitam manis ini adalah mahasiswaku. Umurnya sih sama denganku. Tapi beliau masih berusaha menyelesaikan S1nya. Dia termasuk salah satu mahasiswa bimbinganku. Dia rajin dan bersungguh-sungguh. Aku tak tau mengapa, ada seorang dosen yang begitu marah dengan ni anak. Kata dosen itu, dia sudah membimbing anak ini selama tiga bulan. Tapi kenapa pas seminar proposal pembimbingnya lain.
Aku hanya bisa menelan ludah, ketika dosen itu marah-marah padaku. Hanya berharap lindungan Allah saja. Tak ada satupun yang membelaku. Malah ada yang mengancam tak akan membimbing jika masalah ini terjadi.
Aku sudah melakukan tugasku. Sebagai Ketua Prodi. Aku menjalankan perintah pak Dekan untuk membimbing anak ini. Kebetulan Pembimbing I dia adalah Pak Dekan. Aku tak mungkin tidak melakukan perintah yang menurutku sangat mudah untuk aku lakukan.
Tapi mungkin kata-kata Dalaf itu benar. Aku tak menimbang perasaan ketika menjalankan perintah dekan tersebut. Toh kembali lagi aku harus menyalahkan diri sendiri. Andai saja berada pada posisiku saat ini, apa yang akan kalian lakukan?
Dengan segenap hati, aku meminta maaf kepada dosen tersebut. Tak kulihat senyum di wajahnya. Ya memang dia marah padaku. Aku sendiri berlalu darinya. Ntahlah. mungkin caraku salah. Ketika orang tak memberiku maaf, aku akan berlalu begitu saja.
Hari ini, aku mendengar semua cerita dari mahasiswanya langsung, mengapa hal ini terjadi. Ternyata dosen tersebut tidak pernah membaca skripsinya. Jadi tak salah jika aku menjalankan perintah pak Dekan. Memang bijaksanalah pak dekan itu dengan keputusannya kali ini. Aku mendengar banyak hal tentang kasus anak ini. Menjadi tantangn bagiku dalam bekerja kelak.
Allah.. Kuatkan pikiran dan hati hamba untuk membantu mahasiswa ini. Hanya pada-Mu hamba berharap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar