Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. (Muhammad: 37)
Kamis, 17 Juni 2010
Induk Semang
Kandaaaaaaaaaaaa. Ku tak pernah jemu memanggil nama itu. bibirku tak bisa terhalang lagi. Lidahku sudah terbiasa. Hilang sudah Maluku. Sekeliling menatapaku. Mereka terpana. Tidak hanya aku yang terpana. Aku sudah tak kuasa. Menahan bibirku mengeluarkan apa yang ada dalam hati. Kau mengisi hari-hariku. Kau benar-benar. Mengajakku mendekat padamu. Lebih mendekat. Kau seakan membuat yang lain tak berarti lagi. Kamu benar-benar. Romantis. Dirimu. Maka beruntunglah orang yang menjadi pasanganmu
Kanda. Taukah dirimu saat ini. Aku tersenyum. Terpana. Memandangi layar kaca laptop Entah berapa kali cuma mataku berkedip. Aku terus memandang. Mendalami. Memasukkannya ke hatiku. Mengopinya ke otakku.
Kanda
Kanda
Kanda
Kandaiiiiiii…..ini kesungguhan yang nyata. Kau seakan nyata. Di dekatku. Tidak hanya itu. Kau benar-benar memelukku. Padahal. Siapa kita sebenarnya? Kenapa hati kita dekat? Bisa merasakan dekat. Bukankah dulu kita begitu jauh. Gerangan apakah ini. Apa yang merasuki. Khayalan. Nyata. Tapi nyata. Lebih nyata dari diriku sendiri. Aku sekan melihat senyumammu.
Sungguh. Semua ini di luar akal sehatku. Akankan aku membenarkan kata-kata Agnes Monica dalam lagunya Cinta Tak Ada Logika
Apakah itu? Kenapa? Dan mengapa? Sungguh. Aku ingin mengetahuinya. Semua ini sungguh misteri. Boleh di hitung berapa kali aku melihatmu. Kita juga jarang bicara
Kandaaaaaaaaa…..Imjinasiku tidak melesat. Sebelumnya dah terbayang. Bagaimana wajah Kanda memakai baju itu.
Aku suka pada surah Ar-Rahman. Selain pantai, perang bantal, adalagi kesukaan kita yang membuat kita terkesan.
Kesukaan kita sama. Membaca surah Ar-Rahman. Gerangan apakah ini? Kuingat secara tajam kata-katamu tentang surah Ar-Rahman:
“Setiap kali aku mendengar ayat Ar-Rahman. Sungguh aku ingin menangis. Entah kenapa Kanda sangat suka ayat itu. Sejak SMA dulu. Setiap ada masalah Kanda sering baca ayat itu. Sekarang tiba-tiba dirimu tulis tentang ayat itu. Sungguh aku tak percaya. Seakan ada yg mengasih tau dirimu. Kalau aku suka itu. Insyaallah nanti habis magrib akan ku baca. Dan ku rekam. Akan ku kirim ke emailmu. Seakan aku mengimamimu sayang.”
Kenapa semua ini terjadi Kanda? Apakah kita masih siuman? Hatiku Jangan bertanya lagi. Dan jangan pernah mencari jawabannya. Karna itu pertanyaan sudah terjawab. Gak bosan-bosan aku dengar lagu Kanda. Kalau gak dengar aku bosan. Lelaki penggemar buah melon ini telah mencuri perhatianku.
“Kau akan menampar dan menceraikan aku, jika aku selingkuh dengan orang lain. Jangankan selingkuh melupakanmu sejenak saja aku tak mampu. Masih nyata benar apa yang kau ucapkan.
“Kanda ingin menjadi ayah yang terbaik buat anak-anak kita. dan menjadi suami yang terbaik dari sekian banyak suami yang baik. Ku inginkan kluarga yang damai. Penuh canda. Kasih sayang. Dan kelembutan. Sopan santun. Dan saling menghargai. Semua masalah dunia kerja. Jangan pernah bawa ke kamar kita. Cukup tinggalin di kantor misalnya. Paling jauh di meja belajar.
Kamar adalah tmpat kita bersenang-senang. Dan. Berkejaran. Bercanda. Perang bantal. habis tu. Hhmm. Kita akan berkeringat. Kecapean. dan saking lelahnya... dirimu akan tertidur... hhmm…..itulah The Kill. Dan dirimu juga berkeringat. Trus kita mandi bersama.
Aku tak mau langsung tidur. Aku mau mandi dulu.
Ia pasti. Aku akan mandikan kamu. Dan membersihkan semuanya. Lalu ku bawa ke tempat tidur. Ku baringkan. Ku kecup keningmu. Dan ku pasangin selimut kita. Dan ku ajak dirimu berdoa. Sekali lagi ku kecup keningmu...dan bilang,,," i love you honey... good night.."
Aku akan menjagamu. Aku akan terjaga ketika dirimu ingin terjaga. Aku akan melindungimu dari kedinginan malam. Di sepertiga malam itu. Ku bangunkan kamu. Mungkin atau juga tidak. Kita akan melakukannya lagi. Setelah itu. Kita mandi lagi. Dan ku imami dirimu untuk bertahajut. Bersujud... untuk bersyukur. Lalu kita membaca al kitab. Aku yg membacanya.
Lalu. Dirimu yang masih bertelekung,, terbaring di pangkuanku. menyimak aku mengaji. Setelah itu. Kita akan sharing apa makna surat itu. Sekali2 kita beda pendapat. Dan ujung-ujungnya kamu mengalah, karna aku sogok dengan sebuah ciuman atau sebaliknya gitu.
Azan subuh pun tiba. Kita shalat jamaah lagi. Dan berzikir serta berdoa. Setelah itu kita mulai persiapkan pekerjaan duniawi kita. Itulah keinginanku kasih. Ku tak inginkan hidup yg mewah. Hidup kaya. Harta ynag berlimpah. Tapi kuinginkan "keluarga Ibadah" keluarga yang syakinah mawaddah warohmah. Semua aktifitas keluarga adalah ibadah. Dan dakwah.
“Aminnnn”
“Kamu tau apa yang aku lakukan jika kau selingkuh?
“Apa?”
“Aku akan memaafkanmu. Aku akan menerimamu untuk yang keduaa. Jika kau selingkuh lagi, aku akan tetap memaafkanmu. Sampai aku mati. Aku akan memaafkanmu. Lebih sempurna daripada yang ada dalam “pudarnya pesona kleopatra. Bahkan jaun lebih sempurna dari A Samad Said dalam novel Daerah Zeni”
“Masyallah”
“Sayang… ada cerita yang ingin aku sampaikan padamu. Maukah kau mendengarnya?”
“Mau”
“Kanda terkagum liat bapak angkat Kanda di Wangsa Maju (Kuala Lumpur Malaysia). Keluarganya kelihatan bahagia sekali. Anaknya delapan orang. Cuma satu lelaki. Semua anaknya terlihat sopan. Dan beriman. Kanda pernah kerumahnya di Pekanbaru. Dan Kanda juga tau rumahnya di Wangsa Maju. Dia seorang Assitance Ahli geologinya Petronas. Bekerja di lantai 78 menara petronas. Gaji pokok nya aja perbulan dalam 23.000 ringgit. Mungkin setara 70 juta rupiah. Tapi Kanda terkejut melihat kehidupannya yang serba sederhana. Akhir nya Kanda penasaran dan bertanya.
Pertama-tama dia tak mau cerita.. akhirnya ia cerita juga. Ia punya MTS terbaik di provinsi Riau. Tepatnya di Rumbai. Dia juga punya dua pesantren. Dan itu bukan diatas namakan dia. Tapi dia berikan ke suatu organisasi. Dia juga banyak bangun mesjid. Masyaallah. Semoga Allah membalas semuanya.
Dulu ia orang ke tiga caltex Riau. Tapi akhirnya. Dia milih pindah ke petronas dengan alasan di caltex dia takut terjebak dengan namanya korupsi. 43 menit setelah tekan tombol enter ngirim email ke petronas Malaysia. Petronas langsung menelponnya dan langsung menyuruh untuk interview. Tiga hari setelah itu langsung diangkat jadi asisten ahli geologi.
Dia juga cerita. Dia sudah berdakwah di seluruh bagian provinsi Riau Daratan sejak tahun 85. Saking salutnya Kanda. Anaknya yang paling tua. Seangkatan kita teknik kimia UNRI. Mau ngaply ke kantor ayahnya. Ke petronas maksudnya.
"Kata sang ayah,,, Ya coba aja, kalau kamu pintar ya diterima, tapi kalau gak diterima, artinya kamu harus belajar lagi" Kata-kata yg sangat bermakna. Kanda ingin kita berdua berdakwah. Minimal kita bisa saling menesehati sahabat-sahabat dekat kita. Dan orang2 dekat kita. semoga Allah mengabulkan niat baik ini. Amiinnn.
Tubuhku tiba-tiba merinding mendengar ceritanya. Lama terpikir olehku. Sungguh. Aku tersentuh. Tiba-tiba aku teringat bapa angkatku. Seorang guru SDku di SDN. Beliau sekarang sudah memenuhi panggilan Illahi tanpa aku sempat melihatnya untuk yang terahir kali. Dulu aku seorang anak yang berpenyakitan. Aku pernah mengidap sakit paru-paru. Aku tidak bias menyebutkan semuanya. Terakhir aku mengidap penyakit asma. Sampai saat ini terkadang masih ingn bercinta dengan tubuhku. Aku pernah tidak masuk kelas selama tiga bulan. Ketika aku masuk dia menghampiriku.
“Wah rambutmu semakin indah. Panjang dan perank. Kamu tau itu, itu berate kamu seorang anak yang tabah. Nak kamu harus harus yakin kalau kamu bisa menerima pelajaran. Kamu pasti bisa naik kelas. Kamu harus yakin kalau kamu bisa sembuh. Ayo ikut bapak liat kebun kita. Kamu tau, dulu bunga ini kering dan layu kan. Pasti kau masih ingat itu?
“Ya Pak”.
“Bapak selalu melihatmu menyiramnya. Hari kamu terkhir, kamu pinsan saat menyiram bunga ini. Saat itu bapak membawamu ke kantor. Kamu sesuah melepas beladi itu dari tanganmu. Bapak tersentuh dengan caramu. Lalu tiap pagi bunga itu selalu di siram dah akhirnya tumbuhlah dia menjadi besar, segar dan indah.
Anak-anak tidak ada yang berani memetiknya. Bukan karena taku sama bapak, tapi karena duri di batangya. Tidakkah kau ingin seperti mawar merah ini? Jika kau sudah besar, kau harus seperti bunga mawar ini. Bukan saja indah, harum, penuh prestasi dan pandai menjaga diri. Kamu seorang anak yang luar biasa.
Bapak sangat menyayangiku, karena aku sedikit lebih pintar dari teman-temanku dalam belajar matematika. Waktu kelas dua aku disuruh mengahafal kali-kali Sembilan. Lalu dia berkata padaku. “Gimana caranya kamu bisa menghafal kali-kali Sembilan?”
Aku menjawab “Kata bapak saya, Sembilan adalah rumus Tuhan. Coba lihat telapak tangan kirimu, ada angka 81 (bahasa arab), lihat telapak tangan kananmu, ada angka 18 (bahasa arab). Coba jumlahkan! 99 kan?
“Ia pak”
“99 angka apa?”
“Nama-nama Tuhan (Asmaulhusna).”
“Rumus Tuhan untuk kali-kali 9 tersebut, ada di tanganmu nak.”
Aku lalu menjelaskan bagai mana gari ditanganku berfungsi untuk kali-kali 9 dengan 1 digit, 2 digit, dan 3 digit.” Saat itu bapak guruku selelu memujiku. Pernah dia bertanya, bapakmu kerja apa? Petani pak jawabku. Tapi bapak pandai buat rumah. Tiap malam bapak selalu menghitung-hitung. Kalau subuh-subuh kami bangun, bapak selalu mengajak kami 4 beradik berlomba menghitung. Bapak selalu menciumku, karena selalu aku yang menang dari abang dan adek-adekku.
Aku punya bapak angkat seorang ustadz, beliau juga sudah meninggalkan bumi ini. Waktu aku juara 1 lomba penulisan tingkat SMU sekabupaten Bengkalis, aku diberi buku “Kado Pernikahan”. Ketika itu aku tidak faham maksudnya. Buku tebal tentang pernikahan.
Saat wajahnya terbayang di langit-langit ingatan, aku terkadang anganku melayang tentang pernikahan. Aku teringat akan kado yang dulu bersampul merah kesukaanku. Buku itu sangat berarti. Sedikit kandungannya tentang penikahan.
Sungai Tangkas, 06:01 08 November 2009.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar