Dinda Tau kanda terbakar malam ini. Kanda benar-benar marah sama dinda. Akhirnya aku shalat. Lalu benar-benar memohon pada Sang Kuasa. Semoga surah Al-insyirah ini dapat menyejukan hati DALAF, meski belum bisa memadamkan titik-titik api yang telah aku cipta di relung hatinya.
Tak kuharap marahmu PADAM CINTAQU. Cukup sajalah menyejuk. Karena disitulah kau akan damai.
Usai berdoa, ku langsung meNELPHONEnya. Doaku terkabulkan. Dengan ikhlas dia mengangkat panggilan dariku.
Bumipun rasanya ikut tersenyum dengan kebahagiaan yang aku terima ini. tiba-tiba saja tikus berlari kencang di atap rumahku. mungkin juga dia ikut merayakan anugerah TUHAN kepadaku lewat MAAFnya.
masih tercatat di otakku setiap kata yang terlafas dari bibirnya lewat HP ini.
"Mungkin kanda terlalu sayang sama dinda."
"maafin dinda."
"Padahal Kanda ada pada pihak yang dirugikan. Tapi ntahlah kenapa KANDA tak bisa lama marah sama dinda."
"Dinda tau kanda marah sama dinda."
"Kanda TERLUKA sayangku. Meskipun banyak alasan yang dinda berikan, tak akan kanda terima."
"Maafin dinda sayang. Tak guna dinda menceritkan semuanya."
"Iya sayang. Kanda tak bisa terima alasan. Dinda harus tahu hati kanda terluka. Yang lama saja masih ada sayangku. masih teringat sampai saat ini. meskipun kanda minta maaf, tapi luka itu masih terasa sayangku."
*****
Ya Tuhanku...
Otakku terporosok. Kepalaku berserabut. Aku tak lagi sehat saat ini. Seluruh tubuhku kedinginan, akibat paragraf terakhir darinya itu. Tiba-tiba saja sakit ku menusuk seuruh tubuhku.
Aku tau, ini akibat kanker yang tiba-tiba kambuh oleh pikiranku yang kacau.
TUHAN...AKU TAKUT KEHILANGAN DALAF. AKU ERSALAH PADANYA. AKU MELUKAINYA. UNTUK APA AKU BERNAFAS SAAT INI? JIKA DIA TAK LAGI PEDULI PADAKU.
TIBA-TIBA SAJA UCAPANNYA MENINGGALKAN BEKAS LUKA DIHATIKU. LEBIH SAKIT DARI KANGKER YANG AKU RASAKAN SAAT INI.
lalu...
aku bicara dengan jujur. dengan suara lirih. Bukan untuk merayu. Tapi aku butuh suaranya untuk syifaqu.
"Kandaaaaa....Sakit dinda kambuh."
"Sayaaaaaaaaaaaaaang...Sini dekat kanda. Biar kanda peluk. Sini cinta kanda. mmmmmmmmmmmmmmmmMMMMMMMmmmmmmmmmmmmm.
"Kanda, ngajiin dinda."
" Dinda mau surah apa?"
"Apa aja yang kanda suka."
"Kanda..mau baca surah pendek aja."
Ajaib sungguh, Ya Allah. Surahmu adalah obat.
aku merasa damai. Sungguh... aku sujud Syukur. Rasa sakit ini-benar-benar pergi.
Terima Kasih Allah. terima kasih sayangku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar