Dalaf...
Dini hari aku bangun khusus mendoakanmu. Aku berharap, besok dan seterusnya aku bisa menjaga perasaanku.
Sayang...
Tak mampu aku melukiskan kisah indah malam di MTQ itu. Kau usap kepalaku, sungguh romantiAku damai ketika itu.
Sayang...
Kejadian itu mencuri tidur malamku tiga hari yang berlalu. Aku tidak bisa sepertimu saat ini, tidur nyenyak. hingga kau tidak mendengar suara telp dariku.
Sayang....
Itu biasa saja bagimu sayang. Tapi ianya bukan biasa bagiku. Ia bahkan melebihi keindahan2 malamku sebelum ini, ketika kita mencoba mambagi bintang.
"Bulan itu bintang juga lo dinda."
"Oh ya. berarti bintang gemuk dan bintang kurus dong."
"heheh."
"Ya udah, gini aja. Kanda bintang yang kurus aja. Bintang gemuknya buat dinda. Gimana?"
"Ya lah...sayangku, cintaku, buah hatiku, Intan Payung."
"MmmmmMMMMMMMMMMMMMmmmmmmmmmm"
"MMMMMMMMMMMMMMMMMM."
Keheningan malam itu, tak terucap ketika kami sama-sama mencoba menikmati jagung bakar,
apalagi saat dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar