AKU PERCAYA SAMA KAMU DALAF
meskipun aku dapat tahu dari adek angkatku tentang kamu pergi berdua sama Meysa Putia ke Holiday.
Mungkin dirimu belum sempat cerita tentang itu sama aku.
Tapi sudahlah...
Aku memang tak bisa menahan rasa kalau memang cemburu. Ya ...begitulah suasana hatiku saat aku masih lagi mengawas di ruang 6.14 FKIP UIR ini.
Dingin kipas ini seakan memberi isyarat bahwa sebenarnya akulah yang terbakar oleh api yang mungkin aku ciptakan sendiri saat aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Puji Lestari.
Aku tetap berpikir positif seraya berdoa, semoga itu dulu...saat aku belum dekat dengan DALAF...
****
Astafirullah...
Daun yang jatuh dari pohon itu menyadarkan aku.
Aku tak boleh cemburu Ya TUHAN.
Itukan memang pacar dia. Wajar saja kalau mereka pergi berdua dan jalan kemana saja mereka suka.
Tapi Kenapa Ya TUHAN.
Aku tak bisa. Bahkan untuk menyembunyikan rasa cemburu di depannya saja aku tak bisa.
Huft...
Huft...
Huft...
apakah aku sangat menyayangingi DALAF?
Sehingga rasa itu membuat aku terdiam dan tak berkutik sedikitpun.
Aku merasakan air mataku mengalir menuju hatiku.
TUHAN
Aku ingin seperti daun itu. Jatuh. Tak pernah marah pada Angin yang menjatuhkannya.
Aku sengaja menuliskan ini, meskipun aku sedih.
Jadikan cinta hamba kepada DALAF cinta sejati yang tak pernah melebihi cinta hamba padamu.
Meskipun angin itu tlah jahat pada pohon dan daun, aku tetap harus sabar mencoba memanfaatkan angin untuk menyampaikan salam hangatku pada DALAF....
"AKU PERCAYA PADAMU DALAF"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar