Selasa, 04 Oktober 2011

RUANG MASALAH

Tak percaya... Aku masih tersenyum walau aku tak menemukan orang yang paling aku sayang di segala sudut ruangan yang aku intari setiap hari kerjaku. Aku bahagia saat merindukannya. Kurasakan dia ada di setiap ketiadaannya. 

Ketiadaanya hanyalah wujud. 

Ingin kuberpesan pada angin untuk membisikkan ke telinganya bahwa aku merindukannya. Aku yakin angin sangat amanah menyampaikan pesanku. Bisikkan juga padanya yang di ujung sana.. Meskipun Pangeran Syurgaku tak bisa kujamah dengan mata, tak mampu kujilat dengan telingaku, ku masih setia di situ, di sudut rumah itu menunggunya. Di sudut rumah yang pernah ingin kuciptakan "RUANG MASALAH" yang ketika itu tidak disetujuinya.

Kelak.. dia pasti tahu kenapa aku menciptakan ruang itu. Meskipun aku belum sempat menyampaikan maksudku yang sesungguhnya. Tapi aku yakin di sana dia berpikir kenapa aku menciptakan itu.

Inilah rasa yang aneh. Tak memiliki tatap membuat hati ini bahagia karena mencintainya. Ketika orang-orang sekeliling menganggapnya kejam saat ku jawab "Al-hamdulillah. Dia sudah menikah" untuk semua tanya tentangnya. Aku tak pernah sependapat dengan mereka yang menyalahkan Daun. Bagiku dia tak bersalah. Aku yang tak bisa menjadi TERBAIK dipilih Allah untuk memilihnya secara fisik. Aku yakin, Allah tidak akan marah ketika aku masih mencintainya lewat doa-doa shalatku yang terselip tangis.

Aku masih bahagia, karena Allah selalu mengingatkan pikiran ini padanya, hingga aku tak pernah lupa denganya walaupun aku tak pernah melihatnya lagi.  Jika RUANG MASALAH sudah jadi, tentu aku singgah ke situ.


Tidak ada komentar: