Kurasakan hidupku tak pernah ada artinya, ketika dirimu tak dapat ku sapa dalam setiap hariku. Aku melangkah, tapi Aku sadar langkahku tertatih menanti perkabaran yang tak pernah bisa kujilat hadirnya. Telah ku tatap jauh dalam sinar matamu. Tapi tak ada suara dari situ. Sekelip kulihat duka di sana, sekedip kunampak ceria yang tiada taranya bahkan yang ada hanya tatapan keegoanmu justru mematikah lilin di hatiku. Tapi…ia tetap menjadi magnet bagi jiwa besi ini untuk selalu ingin mengecupnya. Senyuman yang tersirat di bibirmu sulit tuk ku terka maknanya. Tapi senyuman ini selalu tersimpul diingatanku, menjadi hiasan sanubariku. Ku hanya bisa menghitung putaran kipas, tapi tak pernah bisa menghitung kapan pertemuan huruf kita bersatu dalam pisau toreh intelektual. Ku terpaksa menyembunyikan rindu ini jauh ke dasar hati, agar Aku bisa menciptakan senyum palsu pada semua tatap. Aku berusaha tegar. Semua ini ku lakukan untuk menyembunyikan cinta yang sangat dalam ini dari pengetahuanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar