Sebuah catatan kusam
tercabik buram.
Terlipat dalam usiaku yang
rapuh.
Tiba-tiba saja tinta itu
melahirkan kenangan-kenagan
mati tatkala angan-angan
angin yang pernah aku pahatkan
di dasar hati yang tak
kenal runtuh.
Dari titik sudut yang paling
kecil
membisikkan makna sebuah kata
yang tak
pernah bisa aku baca dalam
setiap pertemuan huruf
kita mempelajari arti sebuah
persahabatan yang abadi.
Kita jangan pernah
menderita
sebab gerak nafas kita
adalah
kesetian pada setiap
kesengsaraan. Biarkan
hati menjamah cinta dari
orang lain dalam kelipan mata.
Relakanlah jiwa melangkah
sejauh lelah.
Tika arti persahabatan
merupakan hal
yang terpenting, lepaslah
aksara dan dekaplah jiwa tuk
raih makna
rohani dari cinta ilahi.
Sesungguhnya milik Allah
timur
dan barat. Kemana pun kamu
melangkah, di situ wajahnya.
Saat
retak hampir menjadi belah,
jangan
kecewa!, jangan kecewa!
Tapi....
percikkanlah jasa dan cinta
yang sesungguhnya
hanya untuk DIA.
Cinta itu akan terasa
mengejar, mengharap ada embun
yang
bisa di teteskan tuk mengisi
ruang yang
sengaja dikosongkan guna
merajai sebuah keegoan
Tika dunia
jadi tempat persinggahan dan
ahirat
jadi tujuan. Terbentang jalan
gelap dan
terang. Terpancar bayang hitam
dan
putih. Saat itu ada dua pilihan
yang singgah di
hati kita, antara kiri dan
kana, hitam atau
putih.
Cinta sejati hanya
milik Allah dan cinta yang
sesaat tidakkan mampu
mengalahkan cinta keluarga yang berlaku tuk selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar