Rabu, 25 April 2012

Evolusi Perpustakaan PSPBSI Universitas Riau

Kerjasama Pustaka PSPBSI dan Al-Khansa Wujudkan Ruangan yang Nyaman

Pekanbaru. Perpustakaan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNRI patut berbangga hati. Setelah sekian lama mati suri, akhir tahun 2006 kemarin mulai berbenah diri. Saat ini hasil berbenah itu sudah menunjukkan hasil yang memuaskan. Kegiatan berbenah itu berawal dari pembukaan sekat yang memisahkan per-pustakaan dengan sekretariat Al-Khansa (Bidang Agama Hima Bahasa dan Sastra Indonesia).
Sebenarnya pada awal rencana pembukaan sekat yang diprakarsai oleh salah se-orang dosen itu ditentang oleh sebagian mahasiswa. Terutama mahasiswa yang terga-bung dalam kepengu-rusan Al-Khansa. Akan tetapi, setelah melalui perundingan yang  panjang     antar anggota Al-Khansa, merekapun setuju.
Hal itu disetujui karena mengingat dulunya ruang pustaka tersebut  adalah ruang sekretariat Hima PSPBSI, kemudian disekat untuk dijadikan ruang khusus untuk sholat. Ruang itu diberi nama Al-Khansa dan semua program kerja Bidang Agama dilaksanakan di ruang tersebut. Akan tetapi, seiring berjalnnya waktu sekretariat Hima PSPBSI dipindahkan. Sejak itulah kedudukan Al-Khansa dipertanyakan, karena sepertinya ia berdiri sendiri.
Kemajuan Berasal dari Kantong Seorang Dosen
Perpustakaan Bahasa dan Sastra Indonesia yang dulunya hanya berupa ruangan pengap dengan buku-buku berdebu, sekarang  telah berubah menjadi ruangan yang menyenangkan. Perpustakaan yang dulunya sepi kini telah ramai, walaupun tidak semua pengunjung membaca.
Kemajuan ini tidak terlepas dari jasa salah seorang dosen yang rela merogoh kantongnya untuk merenofasi ruang tersebut.. Selain itu, jasa     ketua        perpustakaan tidak dapat diremehkan begitu saja. Ia yang masih tercatat sebagai mahasiswa PSPBSI bersama rekan-rekannya yang juga mahasiswa bersedia meluangkan waktu, tenaga   dan       pikiran untuk kemajuan perpustakaan.
Kegiatan perpustakan juga mendapatkan dukungan penuh dari Ketua Program Studi. Saat ini perpustakaan telah memiliki buku referensi yang cukup lengkap. Buku-buku itu berasal dari sumbangan Dosen dan Mahasiswa yang lulus dan dari kas perpustakaan. Kas perpus-takaan didapatkan dari pembuatan kartu mahasiswa dan dari denda keterlambatan mengembalikan buku. Selain itu setiap mahasiswa yang memfoto copy juga diwajibkan membayar seratus rupiah per lembar.
Kegiatan Alkhansa  Menjadi Nyaman
            Kini kegiatan kerohanian Al-khansa sudah menjadi lebih baik. Para pengurus dapat mencari dana dengan menjual makanan kecil yang mengisi almari Al-khansa.  Kegiatan seperti ini dilakukan untuk menambah dana kas. Mengingat kas Al-khansa sangat minim. Padahal untuk sebuah acara pasti mengeluarkan dana yang tak sedikit.
Rapat-rapat Alkhansa yang dulunya berada dalam ruangan kecil. Kini sudah bisa berleluasa. Kegiatan tambahan agama juga dapat berjalan baik dengan memakai model berbeda. Ada yang kuisioner dan bedah visidi. Semua itu memerlukan alat yang bernama computer. Diperpustakaan tersedia tiga unit computer. Dimana anggota alkhansa dapat menjalankan rencana-rencana rohanian islam dengan senang dan nyaman.
Kehidupan dunia baca di Pustaka PSPBSI sudah begitu ramai. Setiap harinya ada dipenuhi para pemabaca. Tidaka hana dari kalangan mahasisiwa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, taapi dari luar juga ikut memadati ruang baca yang belum ber AC ini. Contohnya saja Mahasiswa Perikanan, ekonomi, fisipol, hukum, dan mahasiswa S2 Universitas Negeri Padang.
Kerjasama yang terjalin ini telah membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Tidak lagi ruangan yang penuh debu dan dinding yang sangat membosankan itu kita rasakan sast membuat tugas atau membaca. Tapi keadsaan tenang dan disediakan air minum menjadi salah satu faktor pendorong. Kendala yang dihadapai oleh Perpustakaan PSPBSI saa ini adalah kurangnya buku-buku agama, yang diharapkan dapat mencerahkan jiwa mukmin yang haus akan itu. Berbagai usaha telah dilakukan untuk memenuhi tuntutan itu, tapi belum lagi terpenuhi.





Tidak ada komentar: