Kerjasama
Pustaka PSPBSI dan Al-Khansa Wujudkan Ruangan yang Nyaman
Pekanbaru. Perpustakaan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNRI patut berbangga
hati. Setelah sekian lama mati suri, akhir tahun 2006 kemarin mulai berbenah
diri. Saat ini hasil berbenah itu sudah menunjukkan hasil yang memuaskan.
Kegiatan berbenah itu berawal dari pembukaan sekat yang memisahkan
per-pustakaan dengan sekretariat Al-Khansa (Bidang Agama Hima Bahasa dan Sastra
Indonesia).
Hal itu disetujui karena mengingat dulunya ruang pustaka
tersebut adalah ruang sekretariat Hima
PSPBSI, kemudian disekat untuk dijadikan ruang khusus untuk sholat. Ruang itu
diberi nama Al-Khansa dan semua program kerja Bidang Agama dilaksanakan di ruang
tersebut. Akan tetapi, seiring berjalnnya waktu sekretariat Hima PSPBSI
dipindahkan. Sejak itulah kedudukan Al-Khansa dipertanyakan, karena sepertinya
ia berdiri sendiri.
Kemajuan Berasal dari
Kantong Seorang Dosen
Perpustakaan Bahasa dan Sastra Indonesia yang dulunya hanya berupa
ruangan pengap dengan buku-buku berdebu, sekarang telah berubah menjadi ruangan yang
menyenangkan. Perpustakaan yang dulunya sepi kini telah ramai, walaupun tidak
semua pengunjung membaca.
Kemajuan ini tidak terlepas dari jasa salah seorang
dosen yang rela merogoh kantongnya untuk merenofasi ruang tersebut.. Selain
itu, jasa ketua perpustakaan tidak dapat diremehkan
begitu saja. Ia yang masih tercatat sebagai mahasiswa PSPBSI bersama
rekan-rekannya yang juga mahasiswa bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan perpustakaan.
Kegiatan perpustakan juga mendapatkan dukungan penuh
dari Ketua Program Studi. Saat ini perpustakaan telah memiliki buku referensi
yang cukup lengkap. Buku-buku itu berasal dari sumbangan Dosen dan Mahasiswa yang
lulus dan dari kas perpustakaan. Kas perpus-takaan didapatkan dari pembuatan
kartu mahasiswa dan dari denda keterlambatan mengembalikan buku. Selain itu
setiap mahasiswa yang memfoto copy juga diwajibkan membayar seratus rupiah per
lembar.
Kegiatan Alkhansa
Menjadi Nyaman
Kini
kegiatan kerohanian Al-khansa sudah menjadi lebih baik. Para
pengurus dapat mencari dana dengan menjual makanan kecil yang mengisi almari
Al-khansa. Kegiatan seperti ini
dilakukan untuk menambah dana kas. Mengingat kas Al-khansa sangat minim.
Padahal untuk sebuah acara pasti mengeluarkan dana yang tak sedikit.
Rapat-rapat Alkhansa yang dulunya berada dalam ruangan
kecil. Kini sudah bisa berleluasa. Kegiatan tambahan agama juga dapat berjalan
baik dengan memakai model berbeda. Ada
yang kuisioner dan bedah visidi. Semua itu memerlukan alat yang bernama
computer. Diperpustakaan tersedia tiga unit computer. Dimana anggota alkhansa
dapat menjalankan rencana-rencana rohanian islam dengan senang dan nyaman.
Kehidupan dunia baca di Pustaka PSPBSI sudah begitu
ramai. Setiap harinya ada dipenuhi para pemabaca. Tidaka hana dari kalangan
mahasisiwa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, taapi dari luar juga
ikut memadati ruang baca yang belum ber AC ini. Contohnya saja Mahasiswa
Perikanan, ekonomi, fisipol, hukum, dan mahasiswa S2 Universitas Negeri Padang.
Kerjasama yang terjalin ini telah membuahkan hasil yang
sangat memuaskan. Tidak lagi ruangan yang penuh debu dan dinding yang sangat
membosankan itu kita rasakan sast membuat tugas atau membaca. Tapi keadsaan
tenang dan disediakan air minum menjadi salah satu faktor pendorong. Kendala
yang dihadapai oleh Perpustakaan PSPBSI saa ini adalah kurangnya buku-buku
agama, yang diharapkan dapat mencerahkan jiwa mukmin yang haus akan itu.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk memenuhi tuntutan itu, tapi belum lagi terpenuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar