Rabu, 25 April 2012

Kenangan Bersama Pustaka dan Forum Lingkar Pena Riau


ORASI
”Obrolan Seputar Sastra Islami”


Perpustakaan Bahasa dan Sastra Indonesia bekerja sama dengan Forum Lingkar Pena FLP Wilayah Riau menggelar acara ORASI. Acara ini bertujuan untuk memberikan pencerahan terhadap sastra islam maupun sastra Indonesia.
Laporan Roziah, Pekanbaru

Banyak hal-hal yang menarik dibicarakan dalam diskusi ini.  Acara yang berkutat di bidang sastra ini diadakan di Perpustakaan Bahasa dan Sastra Indonesia setiap dua minggu sekali. Bermula dari ide ketua Perpustakaan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia yang merupakan pemegang jabatan Koordinator Diksi pada Forum Lingkar Pena Wilayah Riau untuk mengaktifkan hari minggu sebagai hari aktif Perpustakaan PSPBSI. Acara ini dipra-karsai oleh Ketua FLP Riau dan Ketua FLP Cabang Pekanbaru.
Acara ini dihadiri oleh Mahasiswa Unri, UIR, UIN dan Siswa SMA di pecan baru yang tergabung dalam FLP. Pembicara yang hadir bukan tanggung-tanggung. Penulis terke-nal seperti Olyrinson, Subur Ratno, Hary B Kori’un.Pengalaman-pengalaman menarik bisa kita terima dari penulis-penulis itu. Keadaan santai tapi serius membuat peserta yang hadir antusias bertanya. Tidak segan-segan para peserta yang hadir membica-rakan masalah yang dihadapi ketika menulis. Saling berdiskusi dan memberi tanggapan tentang sastra membuat acaranya semakin semarak.
25 Febuari 2007
Awal yang indah dari Perpustakaan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia Forum Lingkar Pena Wilayah Riau untuk menghadirkan penulis dan peserta ORASI. Tema yang diangkat pada pertemuan pertama ini adalah ”Bagaimana Memperkaya Perbendaharaan Kata-kata.”
Diawali dengan permainan yang mengasah otak. Permainan ini sangat mena-rik. Berbeda-beda skor yang pesereta dapatkan. Dari yang tinggi sampai yang rendah. Pertemuan ini meru-pakan langkah awal dari perjalan kisah Perpustakaan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia dengan FLP Riau.
11 Maret 2007
Pembicara yang dihadirkan pada pertemuan kedua ini adalah Olyrinson. Kesan menarik yang ditangkap oleh peserta pada umumnya adalah keramahan pembicara. Semangat pembicara yang satu ini begitu besar terhadap dunia sastra. Walaupun dia bukan orang yang berlatar belakang sastra, tetapi dia sangat menyenangi dunia tulis menulis. Tidak sedikit tulisannya yang dapat kita nikmati, terutama yang bergerak dibidang sastra.
Hal menarik yang dibahas pada pertemuan ini adalah tentang ”Penajaman Ide dalam Tulisan.” Berbicara ten-tang ide dalam   menulis tidak  akan ada habis-habisnya. Dengan ide kita bisa memulai tulisan. Ide cerita bisa kita dapatkan dari mana saja. Misalnya dari apa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan. Semua yang ada di dunia ini bisa kita jadikan ide dalam tulisan kita.
Pesan dari penulis untuk penulis pemula, mulailah menulis dari sekarang, isilah hari-harimu dengan catatan yang berguna bagi orang lain. Tidak susah mencari ide,   melainkan menumbuhkan minat terhadap tulisan. untuk mempertajam ide dalam tulisan, buatlah ke-rangka tulisan dan perbanyaklah membaca karya orang lain serta tidak lupa saling berdiskusi untuk mem-peroleh pengetahuan yang lebih mendalam.
Satu hal yang menguntungkan pihak perpustakaan PSPBSI adalah niat suci pembicara untuk menyumbangkan bukunya di pertemuan kedua beliau nantinya.
25 Maret 2007
Permasalahan yang dibahas pada pertemuan kali ini adalah ”Pasaran Novel yang sedang dinik-mati.” Novel-novel yang sedang diminati adalah:1) Novel Sejarah; 2) Novel Psikologi; dan 3) Tenlit. Seharusnya pada pertemuan ini pembicaranya adalah Subur Ratno tetapi karena dia berhalangan, pembicara digantikan oleh ketua FLP. Cerpen atau novel harus didukung oleh data yang valid. Cerita sastra tidak terlalu memperhatikan alur. Konflik akan kuat bila karakter tokoh berfariasi.
Dalam menulis disa-rankan kepada kita untuk selalu enjoy dengan goresan tinta yang telah kita tuangkan, sebaiknya kita tuliskan saja dengan perasaan, kemudian kita edit dengan pikiran, dan sebaiknya penulisan kalimat kata sifat dan kata keterangan kita buang.
8 April 2007
Bertemakan ”Bagaimana Cara Menembus Redaksi,” masalah ini diku-pas habis oleh Hary B Kori’un. Pembicaran tidak habishabisnya tentang sastra lebih khususnya masalah bagaimana cerpen yang baik.  Sedikit bocoran yang dapat kita nikmati bersama adalah ciri-ciri cerpen yang baik. Cerita pendek yang baik menurut versi Hary B Kori’un adalah: 1). Cerita yang bagus adalah cerita yang   menceritakan konflik batin. 2) cerita yang memberi pertanyaan  dan pema-haman. 3). Tidak meng-gurui.
Untuk kamu penulis pemula, ada tips yang bagus dari Bang Hary: 1). Tumbuhkan niat untuk menulis;  2) pikirkan tentang bangunan cerita; 3). Pikirkan karakter tokoh yang ingin kita ceritakan; dan 4). Banyaklah membaca karya orang lain, hal ini disebabkan untuk memperkaya kosa kata kita. Kalau mau bertanya langsung sama orangnya, bisa di temui di  kantornya  Riau Pos    atau melalui emailnya habeka33@yahoo.com atau budaya_ripos @ yahoo.com.
29 April 2007
Diksi dan kiat-kiat Memenangkan lomba adalah tema yang dibentangkan hari ini.  Suburatno adalah seorang penulis karya ilmiah se-nasional. Ia menceritakan pengalamannya sebagai seorang penulis yang saat ini sangat terkenal dibidang tulis penulis yang pertama kali dilakukannya dibahana mahasiswa. Beliau belajar dari zulkarnain penulis Riau Pos dengan memperhatikan gaya bahasa dalam penulisannya. Ia juga memberikan kiat-kiat yang harus dilakukan oleh seorang penulis dalam menulis suatu karya ilmiah.
Misalnya : Ikut dalam komunitas penulisan, Belajar menulis dari tulisan orang lain, Membuat judul yang mencerminkan sebuah solusi dalam masalah atau komplik, Judul hendaklah menyentuh dan lain dari yang lain dan dirasa asing, Awal dalam menulis diawali dengan hal yang menarik dengan gaya bahasa feature, Membawa pembaca ikut merasakan apa yang dituliskan dari apa yag dibacanya, Awal karya hendaklah terlebih dahulu menggambarkan bagamaina kondisi saat itu, Selain ada gambaran juga harus ada fakta. Supaya dapat menjadi seorang penulis kita harus menulis secara terus menerus dan biasanya menulis terangkat atau terinspirasi dari dari hobi dan bakat.
            Prestasi Suburatno yang berprinsip “tulisan tak lekang dimakan waktu“ini,banyak memenangkan karya ilmiah.salah satu karyanya  „solusi singkat tentang HIV AIDS“.“Kebun sawit untuk rakyat“,dan “ Penjual gorengpun punya HP“.
            Cara efektif untuk melatih menulis yaitu dengan membuat agenda harian atau catatan harian dari apa yang didengar,di lihat dan di rasakan. Hal tepenting yang harus dimasukkan kedalam suatu karya ilmiah adalah dengan memasukkkan data. Baik dari lapangan maupun media massa atau Koran yang dibaca, interaksi dengan banyak orang dan bisa juga melalui akses internet.
            Cara mengolah data hendaklah dikaitkan dengan kalimat sendiri sehingga kalimat terkesan lebih hidup. Tetapi janganlah terlalu banyak menggunakan kata-kata sendiri melainkan banyak menggunakn referensi dan mengarahkan tulisan sesuai sumber. Dalam penulisan karya tulis  ilmiah minimal 7 halaman sampai 30 halaman. Dalam penulisan harus dapat dipahami oleh berbagai kelas social mulai dari kelas sosial yang rendah hingga kelas sosial yang tinggi.

Tidak ada komentar: