Selasa, 27 September 2011

Keletah Wanita Melayu 4 (Menjaga Hati)

Sekian lama aku tak menulis di sini. Bukan karena kesibukan atau kesedihan yang menyelimuti hidupku. Hal ini terjadi karena aku telupa terus mengisi pulsa modemku. Banyak hal yang ingin aku catatkan pada kesempatan meminjam laptop kak Ema untuk aku meluahkan rasa.

Dia kini telah menikah. Bahkan aku menghadiri pernikahannya. Tapi kenapa jantung ini masih saja bergetar setiap kali melihatnya. Degup yang sangat kencang. Aku tak mengerti. Kenapa tak ada yang berubah di hatiku sedikitpun. Entah sampai kapan aku harus merasakan ini. 

Allah. Hanya Engkau yang tahu apa yang terjadi pada  hati hamba.

Merindukan sesuatu yang tak boleh hamba rindukan. Menyayangi seseorang yang tak boleh hamba sayangi. Mencintai seseorang yang tak boleh hamba cintai. 

Engkau menganugerahkan kepada umatmu ucapan "Astagfirullah..." Kuucap itu setiap kali aku mengingatnya. Aku takut akan dosa ya Allah.

Tersenyum adalah caraku menghadapi semua penderitaan. Ya tak terucap olehku akan kesepian yang menderaku kini. Aku bersyukur karena pernah mengenalmu dan telah mencintaimu. Aku tetap bisa tersenyum dalam kerinduan hati yang tak bisa aku utarakan.

Aku mencintainya lebih dari yang pernah ia berikan. 

Setiap jiwa yang dekat denganku saat ini berbalik menyalahkannya karena tidak memilihku. Aku amat menyesal karena tidak dapat membelanya dari kata-kata mereka yang kusayangi. Mengapa tidak. Hanya aku saja yang tidak menyalahkanya. Hanya aku yang merasa tidak disakiti olehnya. Hanya aku saja memikirkan bahwa dia adil.

Aku berpikir. Dia sangat bijaksana karena tidak memilihku. Aku tahu dia melakukan itu semua demi Allah dan demi kebaikan diri serta keluarga besarnya. Aku bahkan tidak pernah meninggalkanya meskipun dia memintanya karena aku yakin dan percaya kelak kami akan bersama. Aku hanya mengatakan bahwa Aku mencintainya karena Allah.

Cinta sejati itu tak harus memiliki. Karena cinta sejati akan memberi walau tak diberi, selalu menerima walau tak diterima, akan setia memilih walau tak dipilih karena pilihan bukanlah pada apa-apa yang menjadi pilihan.

Ya Allah... Ku ingin menjaga hati ini untuk pangeran syurgaku karena-Mu.

Wanita Melayu pantang jika dikatakan perampas suami orang. Karena wanita Melayu punya harga diri. Engkau tau apa yang ada di balik qalbuku.

Tidak ada komentar: