Selasa, 13 September 2011

Doa Penghibur diri untuk pangeran Syurgaku...

Assalammu'alaikum Wr... Wb...

Bagaimana calon suami yang dipilih Allah untukku? Mungkinkah lagi tersenyum Menanti aku yang ada tak bisa Dirimu dekati, atau menantiku yang jauh atau bisa jadi sedang berdoa kepada Allah ya Rahman untuk mengubah takdirnya untuk aku jadi milikmu. Sayangku... Percayalah Allah selalu bersama kita
Pangeran Syurgaku. Masihkah setia dirimu menantiku sambil menengadahkan tangan berharap limpahan Allah mendekatkan kita?

Mungkinkah penantian ini membuat dirimu jemu, seperti jemunya bunga pada tangkainya? Aku pikir tidak untuk yang satu ini, dirimu seperti jengkol yang tak pernah mau berpisah dari tangkainya. Seperti pepatah Melayu mengatakan “Tangkai Jering”

Aku yakin dirimu menganggap penantian ini sebagai hal yang 'TERINDAH' Dirimu tahu bagiku, menanti adalah hal TERINDAH. Kita bisa memetik banyak keuntungan dan meraut kebahagiaan yang tertunda. Banya hal yang bisa kita lakukan Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat , Seperti diriku yang mengisi hari dengan menulis.

Menanti bisa membawa kita melihat ke atas. Melihat Bulan dan bintang. Selain menghilangkan rindu merenungkan keagungan ciptaan Allah yang tak terbayar oleh otak kita. Lihatlah sayang! Apa yang ada di sekeliling tempat dirimu menanti Allah meletakkku di sampingmu kelak.

Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih. Sendiri itu nikmat. Kita punya banyak waktu untuk berkarya dan melakukan kreatifitas. Aku mengenalnya menunggumu menjadi suamiku adalah ajang kreatifitasku.

Maafkan aku wahai pangeran syurgaku yang kini masih belum menghampirimu. Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bahkan aku tak berniat menunda. Kita Cuma belum matang. Allah meminta kita belajar dari takdir yang ada.
Di tempat Dirimu menapaki diri saat sekarang, tak usah Dirimu resah apatah lagi gundah yang menggendong gelisah. Aku menyadari kepergianmu ke sana telah meninggalkan kesan betapa rindunya dirimu akan kehadiranku dalam tidur dan jagamu di hari-harimu serta malam-malammu. Unggu telah menciptakan lagu untuk kita “Percayalah padaku”

Sayangku yang akan dipilih Allah mendampingiku.. Aku sebenarnya sudah rindu padamu. Yakinlah.. setiap hari bertambah, maka akan waktu pertemuan huruf kita akan segera terjadi. Dan tiada siapa yang boleh menghalaginya. Karena tiada tali pemisah hubungan kita.

Percayalah padaku

Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang. Jalan ini masih panjang, banyak hal yang menghadang. Aku yang baru belajar arti kecewa. Kecewa akibat ditinggalkan oleh cinta yang kini mengajarkan aku untuk tidak akan pernah menyia-nyiakan ketulusan yang Dirimu hadiahkan padaku kelak. Aku takkan biarkan dirimu terluka, apatah lagi berdarah. Karena cinta itu bukan untuk menyakiti. Mencintai berarti memiliki, karena kepemilikan adalah bukti dari cinta sejati yang dititip Illahi. Tapi jika aku terlupa dan mengkhianati, jangan berhenti menasehati diri ini.
Oh. Labuhan hati tempat rebahan hati ini. Aku menadaimu dirimu dalam lirik-lirik lagu yang tak bisa kunyanyikan. Sedetik tiada tersisakan hingga lonjakan hati tak mampu kuhindarkan. Berangan tentang keindahan sekelibat bayangan kemanjaa sebongkah kisah harapan untuk masa depan kita dan anak-anak kita. Percayalah syurgaku. Allah menjadikan hatiku setegar karang yang tidak akan terkikis oleh gelombang-gelombang Tsunamipun. Meskipun cobaan datang dan pergi ibarat air yang terus mengalir mencoba membunuh karang dari panjang jalan perjuangan, rasa kasih sayang yang tak hanya menyembunyikan sebuah kegelisahan.

Oh...Labuhan hatiku...

Aku saja tak menangis. Kenapa kini Dirimu pergi jauh hanya untuk membuang keperihan yang tak sengaja aku lakukan. Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu
Percayalah pada Rabb-mu, Yang Maha Pemberi Cinta, bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir. Yakinlah...saat itu pasti 'kan tiba. Dirimu tetap pangeran tertampan dan lelaki TEROMANTIS yang aku punya. Aku akan bahagia karena melilikimu karena Imanmu yang menyirami aura Syurga.
Bersabarlah sayang...sampai saatnya nanti aku benar-benar siap. Pernikahan tak dibangun dalam sebulan, tapi ia bisa hancur dalam sedetik.

Matahariku. Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil. Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup. Pasrahkan inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu. Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah di shalat malammu. Mintalah rezeki kasih syurga di dunia, Syurga di akhirat dan syurga dalam cinta di setiap Duhamu.

Bersabarlah penghadiah sayangku. Kembalilah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya

Jika memang Dirimu tak sempat bertemu diriku, apatah lagi jika Dirimu merindukan diriku. Sungguh...itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci Dirimu menjadi pengeranku di syurga Allah kelak. Meskipun di dunia tiada kepemilikan dalam ikatan pernikahan, tapi tetaplah sama dalam cinta Allah.

Skenario Allah adalah skenario terbaik. Karena kita tak lebih besar dari setitis air di lautan. Allah pasti tahu kenapa kita diletakkan-Nya di tempat terbaik itu. Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang menyulam hari mendatang

Pangeranku.. ingin ku katakan padamu..

Kumerinduiku, ku bersabar menanti saat indah jelan penyatuan cinta kita dalam ikatan pernikahan itu.

Aku di sini dalam keadaan baik-baik saja dengan limpahan karenia dan keberkahan Allah. Tida aku lelah menantimu berkelana. Menantimu menyusuri jalan lurus yang berbelok-belok. Karena setiap belokan itu berarti lurus bagiku. Aku tau dirimu telah menjadikan janji itu sebagai kompas. Aku tiada lelah menantimu yang kini lagi menikmati hangatnya perapian sambil meneguk manisnya teh hangat yang disuguhi oleh bidadarimu yang pertama Dirimu pilih utntuk menemanimu di syurga kelak. Aku tetap bertahan menanti karena aku percaya Dirimu tidak bersalah dalam ketidakbersamaan kita di dunia yang sementara ini

Bila waktu itu telah tiba, akan aku kenakanlah mahkota itu, dan kenakanlah gaun indah itu meskipun tak berjahit. Biarlah aku pergi dulu menantimu di syurga yang telah kita impikan di dalam doa kita.
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir akibat rindu yang terhalang. Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera akibat rasa cinta yang tak bisa aku nyatakan seperti biasa saat Dirimu sendiri saja. Ku nikmati kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang yang biasa kita lakukan setiap kebersamaan malam kita kemarin. Cinta membuat hati terasa terpotong-potong Jika di ata sana ada bintang yang menghilang, mataku berpendar mencari bintang yang datang. Karena aku telah memilihmu maka akan ku tunggu sampai dirimu datang

Akan kuawali hari-hari kesendirianku dengan tasbih, tahmid dan shalawat dan mendo'akanmu agar Dirimu selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik dari-Nya

Aku tak pernah berharap, Dirimu 'kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini

Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup. Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini Mungkin Dirimu tak pernah sadar betapa mudahnya Dirimu 'tuk dikagumi. Akulah orang yang telah bersedian dan setia selalu mengagumi, mengawasi, menjaga dan mencintaimu

Pangeran Syurgaku...

Ku hanya bisa mengagumimu dan merindukanmu meskipun rindu terlarang. Aku tetap berharap, terus berharap. Berharap aku 'kan segera datang. Tak akan pernah berhenti berharap. Karena harapan-harapanlah yang membuat ku tetap hidup

Bila Dirimu jadi suamiki kelak. jangan pernah berhenti memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu. Tunjukkan padaku Dirimu 'kan selalu mencintaiku Hanya Dirimu yang aku harap. Telah lama kuharap hadirmu di sini. Meski sulit, harus kudapatkan

Jika tidak kudapat di dunia, maka ku kejar dengan doa menanti di surga

Aku tau cintamu tak hanya buat aku. Kau ibarat kumbang yang tak hinggap di satu tempat. Aku tahu itu, meskipun rasa cemburu menderku ketika itu. Aku tak takut meskipun dirimu terlalu liar. Aku tahu sayang Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egomu. Kau tak memilihku bukan bentuk kesalahan dan kekejamanmu, tapi hanyalah ketidak berdayaanmu melawan takadir Allah yang satu. Keliaranmu yang dinilai oleh sekian banyak bunga yang kau hinggapi hanyalah bentuk pelarian perasaanmu. Sayangku..dan sikapmu yang memunculkan ketulusanmu telah meluluhkan jiwaku. Sejak awal aku telah mengertimu.
Ya Allah...

Kurangkai doa ini..

Ampuni segala kekhilafan hamba yang hina ini. Ringankan langkahku. Beri aku kekuatan dan kemampuan tuk mengekalkan dan menyembunyikan cinta ini dari pengetahuannya. Ku mencintainya karena-Mu. Aamiin... Biarkan aku di sini mengagungkan kalimah-Mu

Wassalamu'alaikum Wr... Wb...

Tidak ada komentar: