Maafkan hamba kali ini, jika berkata sedikit keras. Tapi harus aku katakan. Sungguh aku tidak suka jika persoalan ini dibicarakan pada semua orang. Bahkan seluruh dosen FKIP mungkin tau. Aku bukan anak kecil yang tak punya perasaan. Aku punya otak. Otakku masih bisa jalan. Masalah ini untuk diselesaikan bukan untuk dipersoalkan
Awalnya..
Aku dan kawan-kawan bekerja keras untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan UAS FKIP UIR. Jujur saja aku tak tidur dua malam gara-gara membuat jadwal Pengawas. Aku dkk. bertungkus lumus bekerja demi kesempurnaan semua.
Semasa ujian kami diberi peluang untuk menikmati konsumsi. Kami pun mengambil peluang itu. Untuk memesang makanan dan aneka jus yang kami sukai. Hal ini berlangsung sebelum dan sesudah UAS berakhir.
Singkat cerita. Pagi tadi TU yang bernama Fitri memprotes persoalan konsumsi kami. Marah-marah tak tentu pasal. Seperti orang yang ..... Susah aku mau bicara. Namu aku cukup tersinggung dengan caranya. Mungkin pendidikan menentukan seorang untuk itu dalam berbicara.
Kali ini aku harus bercerita di sini tentang hatiku. Jujur saja aku terluka. Caranya yang tak berharga.
bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar