Jumat, 01 Juli 2011

Cinta Terlarang

Kanda berikan untuk dinda satu alasan untuk dinda tepat di sini. Di tengah-tengah pilihan yang mengganggu konsentrasi cinta yang kita miliki berdua. Cinta Dalaf yang terjalin lebih dari dua tahun bersama Meisya Putia. Cintaku bersama Aldo Susanto yang terjahit lebih dari sepuluh tahun.

Tat kala itu...

Aku begitu mengagumi dan mencintai lelaki Jawa itu. Kepintaran dan kebaikannya. Tak pernah sekalipun dia melakukan salah padaku. Sejak dia berjanji hanya aku di hatinya.

Aku begitu tega menyakiti hatinya, meskipun tanpa dia tahu. Bahkan saat dia tahu, aku berselingkuh, tak pernah berkurang perhatiannya padaqu. bahkan saat ini, dengan kerendahan suara yang muncul di hatinya dia berkata

"Jika tak sanggup menungguku sayang. Jika cinta ini belum bisa menyamankan dirimu, aku rela ditinggalkan meskipun sulit bagiku sayang. Kehadiranmu telah mencuri semua perhatianku. Aku Mencintaimu sayang."

Di ujung sana... Ada MeiSya yang begitu setia mencintai Dalaf. Tak pernah ada ruang untuk lelaki manapun selain DALAF.

Di sini

Ada benang merah yang mengikat serpihan kain kami yang membangun tuk menjadi helaiann yang menutup tubuh cinta kami. Aku dan DALAF saling mencintai kekurangan dan kelebihan kami masing-masing atas dasar Ridho Allah.

Semakin kami coba menjauh, semakin tersiksa rasa kami.

Cincin ini sudah terpasang di jariku. Tak terlepas lagi saat dia begitu indah menyarungkkannya di jari tengahku.

Sebagai wanita... ku tak ingin menyakiti Aldo dan juga Meisya. Begitu juga DALAF tak mau melakukan itu.

Aku begitu bahagia bersamanya. Aku begitu nyaman bersama dia. Aku juga yakin dia nyaman bersamaku menurut katanya.

Ya Allah.

Istikarah kami belum terjawab.

Kami harus bagaimana?

Mungkinkan kami harus menjalani cinta terlarang ini?

Tidak ada komentar: