Senin, 18 Juli 2011

Jangan Ajari kita EGOIS

Bermula dengan untaian kata dariku tentang prinsip layang-layang.

"Dinda suka layang-layang?"

"Banget."

"Kanda juga."

"Sangking sukanya, dinda gunakan prinsip layang-layang. "

"Emang apa prinsip layang-layang dinda?"

"Hmmmm.."

"Tarik ulur gitu."

"Biarkan layang-layang itu terbang bebas. Kemana saja dia mau. Kalau hampir putus dinda tarik lagi. Kalau putus tanpa dinda sadari akan dinda coba mengejar dan mencarinya. Bahkan sampai ke hutan sekalipun. Dalam pacaran dinda gunakan prinsip layang-layang. Dinda akan biarkan kekasih dinda bebas kemana dia suka. Tapi tetap dinda awasi. Jika ada yang mengganggu akan dinda cabut hingga ke akarnya. Dinda gak akan percaya kepada siapapun selain dia. Kalau dia bilang selingkuh baru dinda percaya. Dinda akan liat dengan mata kepala dinda sendiri. Tak akan dinda percaya dengan perkataan orang lain. Karena orang lain hanya penonton layang-layang dinda."

"Kanda jadi ingat seseorang. Kanda jadi ingat Meysa. Prinsip dinda sama seperti Maysa. Dia tak percaya kita selingkuh, karena dia belum liat sendiri. Kalau dia liat kita berdua, baru dia percaya. Hmm kanda Jadi kangen."

Aku terhenyak. Ntah kenapa aku terluka dengan kaliat terakhirnya barusan. Jujur aku cemburu. Aku bahkan takut. Aku merasa apa yang diminta Mesysa benar adanya. Tiba-tiba aku menangis mengenangkan saat itu. Saat Meysa minta aku putus dengan Dalaf. Saat dunia kurasa paling kejam. Saat dunia menghukum aku pada sebuah keputusan untuk meninggalkan Dalaf. Aku masih ingat betul Meysa meminta aku unutk mundur. Karena dia begitu yakin kalau aku mundur, maka Dalaf akan mencarinya dan kembali kepadanya.

Aku takut itu terjadi. Air mataku akhirnya terjatuh dengan sendirinya. Kian terasa menganak sungai di seluruh mataku. Sampai bantal aku juga ikut basah karena curahan mutiara ini.

Kala sendiri... Aku mencoba untuk memikirkan kalau aku sedang ramai. Aku telp orang yang paling aku sayang... Tapi dia lagi asyik dengan filemnya.. Aku merasa kembali sendiri.

Kala sendiri... Aku mencoba membaca skripsi yang diamanahkan untuk aku membaca.. Aku mulai merasa ramai dengan kertas-kertas itu. Tapi lama-lama kelamaan mataku penat.
Kala sendiri... Aku mendapatkan kasur kesayanganku. Aku mulai bercengkrama di atasnya. Tapi melihat gelas itu, membuat aku kembali mengingat DALAF. Aku kembali merasa sendiri.

Kala sendiri... Aku tinggalkan kamar. Aku sebentar keluar, Semua tetangga sudah pada tidur. Aku kembali merasakan sendiri.

Kala sendiri... Aku terdorong mengambil wudhu. Usai shalat dan mengaji aku merasa tidak sendiri lagi.. Ada Allah bersamaku.
 
Usai shalat sunnat.. Aku mencoba untuk membuka lembaran yang menyakitkan itu. Aku masih ingat betul semua kata-kata Meysa ketika itu. Dalam ucap maupn dalam pesan singkatnya..
03.00. 06.07.2011

Assalamuaiakum ... Maaf sebelumnya ya Zia... entah kenapa hati Meysa risau... hati Meysa bilang ada sesuatu anatar Zia dengan Dalaf... hubungan kalian sepertinya tak hanya sekadar teman. Apalagi selama kalian di Medan, perasaan Meysa makin kuat bilang kalau Zia dan Dalaf ada sesuatu... Jujurlah pada Meysa sobat... Semula tiada keraguan bahwa kalian tiada apa-apa, tetapi kenapa sekarang hati Meysa begitu kuat merasakan ada sesuatu di balik persahabatan Zia dan Dalaf... Kedekatan kalian, cara kalian bergaul menunjukkan ada keanehan... Apa ada CINTA anatara kalian??? Meysa tak ingin berprasangka, jujurlah sobat meski itu membuat Meysa sakit... Sekali lagi maaf sobat... Jika tiada sesuatu antara kalian, cobalah jaga sikap kalian agar tiada orang berdosa sebab prasangka karena kedekatan kalian yang berlebihan... Tolonglah sobat...

03.16.06.07.2011

Sekali lagi maaf sobat... Dalaf itu lagi masa dievaluasi oleh pihak UIR... Segala sikapnya dinilai oleh orang UIR... Masalah kedekatan kalian sudah sampai ke telinga Pimpinan-Pimpinan. Apalagi sekarang rombongan FKIP ke Medan, mereka bisa melihat langsung kedekatan kalian... Itu menjadi penilaian pimpinan... Meysa takut karir Dalaf akan makin terancam... Bantulah Dalaf sobat, dengan menjaga jarak... bersahabat boleh tapi tak mesti bersama dan dekat-dekat terus... Kita tak tahu apa yang ada dipikiran mereka... Hanya Allah Yang Maha Tahu apa yang terjadi sebenarnya... Cepat atau lambat kebenaran itu akan terungkap sobat... Muslim yang baik dapat menjaga sikap, lisan dan ibadahnya... Sikap seorang muslim itu layaknya menjadi contoh dan bukan menimbulkan prasangka jelek... Sobat hargailah perasaan Meysa... Hati Meysa begitu kuat merasakan bahawa di Medan kalian duduk berdekatan, Foto berdekatan dan sering bersama... Maafkan Meysa sobat, inilah kejujuran dari hati Meysa...

03.21.06.07.2011

Zia jangan beritahu Dalaf jika Meysa sms ini ke Zia.. karena kondisi Dalaf itu labil sejak dapat SP... Meysa mohon pikirkanlah sobat, ambillah keputusan yang paling bijak... menjaga sikap bukan berarti menjauh, tapi berbuat sesuatu yang tak menimbulkan fitnah... dekat tak mesti harus bersama selalu... Semoga Allah memberikan jalan terbaik... Amin ya Robbalalami... ini hari terakhir kalian di Medan. Tunjukkan kepada mereka bahwa tiada apa-apa yang terjadi antara kalian... sekali lagi maaf sobat...

03.23.06.07.2011

Sekali lagi maaf sobat... Dalaf itu lagi masa dievaluasi oleh pihak UIR... segala sikapnya dinilai oleh orang UIR... Masalah kedekatan kalian sudah sampai ke telinga pimpinan-pimpinan... Apalagi sekarang rombongan FKIP ke Medan, Mereka bisa melihat langsung kedekatan kalian... itu menjadi penilaian pimpinan... Meysa takut karir Dalaf akan makin hancur terancam... Bantulah Dalaf sobat dengan menjaga jarak... Bersahabat boleh tapi tak mesti harus bersama dan dekat-dekat terus... kita tak tahu apa yang di pikiran mereka... hanya Allah yang maha tahu apa yang terjadi sebenarnya... Cepat atau lamabat kebenaran akan terungkap sobat... Muslim yang baik dapat menjaga sikap, lisan dan ibadahnya.. sikap seorang muslim itu layaknya menjadi contoh dan bukan menimbulkan prasangka jelek... soabat hargailah perasaan Meysa... hati Meysa begitu kuat merasakan bahawa di medan kalian duduk berdekatan, foto berdekatan dan sering bersama... maafkan Meysa sobat, inilah kejujuran dari hati Meysa...

05.50.06.07.2011

Meysa percaya Zia sahabat terbaik. Semoga Allah menunjukkan jalan terbaik untuk masalah ini. Tiada yang terjadi atas kehendak Allah. Pada Allah tempat kembali. Insyallah ada jalannya...

07.56.06.07.2011

Wassalamualaikum. Makasih banyak ya Zia... mudah-mudahan ini jalan terbaik... Maafkan Meysa sudah membuat Zia terluka... Hidup ini pilihan sayang. Meski itu berat tapi kita harus memilih... Sabar ya Zia. Ini cobaan buat hubungan Zia dan Ali. Dan cobaan hubungan Meysa dengan Dalaf. Semoga kita menjadi sabar dan tahan uji dalam menghadapi hidup. Sekali lagi maafin Meysa sayang dan terima lasih Zia rela mundur.

08.00.06.07.2011

Zia... Ketika Zia memutuskan untuk mundur... Jangan beri Dalaf harapan lagi... karena itu akan lebih menyakitkan lagi. Terima kasih say...

08.18.06.07.2011

Sobat.. Meysa ke rumah nenek. Di sana gak ada sinyal M3. Jadi kalau sms ke sini aja Yach. Sms terakhir kirim ulang yach. Terpotong smsnya.. Kirim ke sini aja ya sobat.

08.47.06.07.2011

Meysa harap Zia bulatkan tekad, luruskan niat Zia... Buanglah rasa cinta Zia ke Dalaf... Zia hari ini buktikan pada pimpinan bahwa Dalaf dan Zia bisa menjaga sikap,.. jangan larut dengan perasaan Zia. Karena sikap Zia dan Dalaf ke depannya menentukan karir Dalaf di UIR. Semua pimpinan tak suka melihat sikap Zia dan Dalaf yang berlebihan padahal belum muhrim. Maafin Meysa ya Zia menyam[aikan hal ini, karena informasinya Valid.

13.24.06.07.2011.

Meysa mohon kepada Zia jangan beri Dalaf perhatiaan lagi baik langsung maupun tak langsung. Di kampus pun cobalah menghindar. Jangan telpene dia atau sms dia. Cueklah sama dia. Inilah cara terbaik agar Dalaf bisa melupakan Zia. Mungkin ini sakit buat Zia dan Dalaf. Jika perlahan Zia mundur, itu akan lebih menykitkan nantinya.. Jangan sampai hubungan kalian terlalu jauh... Maaf ya Zia, Meysa tahu ini sulit, Tapi setiap keputusan ada konsekuensinya... Meysa yakin ketulusan Zia dan niat baik Zia akan dimudahkan Allah, dan Allah pMeysa memberi kesabaran pada hambanya... Ini permohonan seorang sahabat...

13.35.06.07.2011

Meysa yakin Zia akan mau melakukannya karena Zia itu wanita muslimah yang baik, yang kuat, sabar, Meysa doakan agar kebaikan hati Zia tuk meninggalkan Dalaf diberi Allah pahala yang besar... Karena Allah Maha Adil, Kebaikan sebesar dzahrahpun akan mendapat balasan yang baik pula... Makasih sahabat terbaikku...

17.24.07.07.2011

Wasalam.. terima kasih sobat... Meysa juga merasakan sakit yang mendalam ketika Zia mulai merampasnya dari Meysa. Dalaf memperlakukan Meysa tak wajar, Zia berbahagia di atas penderitaan Meysa... Padahal tiada pernah Meysa mengusik Zia... Jika kini dia Zia titipkan kepada Meysa, Meysa akan menjaganya.. Jangan bermain api sayang... Allah tak pernah mengajarkan kita mengusik hubungan suatu pasangan... Kebahagiaan kami utuh sebelum kedatangan Zia... atas kehendak Allah kini Zia berbaik hati mengembalikannya kepada Meysa... Kebaikan atau keburukan sebesar dzahrahpun akan dibalas oleh Allah... Janji Allah pMeysa... Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk Zia... Terima kasih sobat... Maafkan aku sobat...

17.38.07.07.2011

Seandainya pun Dalaf mengejar Zia, layaknya sebagai muslim Zia tidak meladeninya sahabat... Karena Allah tak memperbolehkan kita mengusik hubungan orang lain... harusnya Zia jadi pemersatu hubungan kami, bukan memisahkan kami. Sudahlag sobat. Apapun itu, yang paling sakit dari semuanya adalah Meysa.. kesetiaan dibatyar dengan selingkuh... Orang yang Meysa anggap saudara berbahagia di atas penderitaan Meysa... Hidup itu harus dsyukuri, semua ini tak akan terjadi jika Zia mensyukuri apa yang Zia miliki... Maafkan Meysa Sobat... Allah Maha Tahu apa yang benar, cinta karena Allah bukan lahir dari perselingkuhan... Tapi lahir dari cara yang suci. Tak menyakiti siapapun... Sekali lagi maaf... Terima Kasih.

17.52.07.07.2011

Sudahlah sobat... Semuanyasudah terjadi... Rasa sakit ini biar jadi ujian kesabaran Meysa... air mata ini biar jadi saksi kesetiaan Meysa.., Meysa sudah memaafkan Zia... Karena siapapun khilaf... Meysa juga minta maaf pada Zia... Jiwa besar Zia tuk meninggakan Dalaf sudah menjadi bukti bahwa Zia muslim yang baik... Terima Kasih sobat... Meysa doakan Zia bahagia bersama Ali. Tutuplah mata Zia dar pria manapun, Kebahagiaan pMeysa akan kita dapatkan jika kita bersyukur... Allah akan menambah nikmatnya untuk kita... Hidup di dunia hanya sementara, lakukanlah yang terbaik agar kita mendapatkan syurga Allah kelak... Kumpulkannlah pahala sebanyak-banyaknya. Terima Kasih

Sejak saat itu, aku mulai menjaga jarak dengan Dalaf. Aku menjauh. Tapi tak bisa. Kami telah berusaha. Tapi lain yang terjadi. Kami malah semakin dekat.

Ingatanku yang menggunang secara tak langsung membius otakku. Sesaat aku terhenyak dalam sakit yang begitu dalam. Seluruh tubuhku terasa sakit. Amat sakit.

Aku coba mengaji. Lalu aku merasakan sedikt tenang. Kangker ini mmenyerang ungkin karena aku durhaka pada Dalaf. Tadi dia minta aku tidak memakan ikan laut.

Sakit yang menghujam ini mengingatkan aku pada sebuah senyum adek yang kuanggap seperti keluargaku.

Ya Allah... aku terhenyak...Teringat aku pada sekretarisku di Perpustakaan dulu.. APRILIANTO. Kini dia sudah tiada. Telah dijemput Allah.
Orang yang kukenal sebagai adek di kampusku tercinta, meskipun dia lebih tua satu hari dariku...

Kini dia sudah tiada...
Jujur aku rindu pada sosok yang selalu aku hujani dengan motivasi. Hingga terakhir hayatnya.. dia selalu mengimpikan perubahan pada nasib susahnya.

Seorang anak Yang kini hanya bisa ku kenang lewat Doa.. Semoga dia diterima di sisi Allah..
Selamat jalan adekqu...
 
Malamnya.. tiba-tiba Dalaf muncul membawa roti bakar Bandung rasa stawberry dan Nenas. Sangat enak..aku menikmatinya sebanyak tiga potong melalui suapan yang sangat romantis bagiku. Karena aku tak pernah mau disuapkan oleh lelaki lain.

Sebenarnya aku ingn sekali mengatakan, kalau akusedang sakit. Tapi aku tak mau merusak kebahagiaan ini.

Saat dia pulang. Aku mencoba melihat matanya, merenung masuk ke hatinya. Untuuk mengatakan aku sakit. Lalu aku gemngam tangnnya. Aku peluk dia. Aku merasakan menumpahkan penat.

Mungkin dalaf tak paham dengan isyarat yang aku tunjukkan. Lalu dia berlalu meninggalkan aku.

Aku lalu menelpone dia..Malas ah... dicuekin.. Huft...
Menulis bisa membuat kita lupa lo akan semua penderitaan.. Aku adalah aku yang tak tahu dan mau tahu kalau sudah dicuekin.. Biarlah aku sendiri.. karena dengan begini aku puas..
Muakkkkkkkkkkkkk..

Arghhhhhhhhhhhhhh
Hufttttttttt
Sebel aja kayak gini. Sebel deh..
 
Ak menjadi begitu sensitif... Entah kenapa. Luka tadi siang.. di tambah sakit. tambah lagi bait kata beikut..
 
"Dinda pengen buat lagu....Tapi tak ada yang nyanyi."
 
"Minta Dedi untuk nyanyikan. Kanda gak bisa."
 
"Jangan sebut nama itu lagi sayang." aku sedikit emosi.
 
"Kanda tau apa yang ada masih sayang sama dia."
 
"Kanda tolonglah dinda. Jangan hukum dinda dengan masa lalu dinda."
 
Dua kali hari ini dia membuak aku sakit. Ntahlah. Salah apa yang telah aku lakukan kepadanya..
 
Maaf Ya Allah... Aku mencintai Dalaf. Aku merasa dia begitu tulus. Dia tahu apa yang berlaku padaku.
 
Aku merasakan amat sakit, tidak hanya fisik, juga mental.
 
Suasana hening seketika. Ketika kami sama-sama belajar untuk tidak egois. Lalu keheningan itu aku pecahkan..
 
"Kanda.. ngajiin dinda."
 
Dalaf langsung mengaji buatku. Aku merasakan energi yang sangat dahsyad. Lalu aku menangis sejadi-jadinya anahan sakit ini.
 
"Kanda... pegang tangan dinda."
 
"Sini sayang.. Bersandar di dada kanda."
 
Aku meminta tangan.. dia memberikan dada. Ya Allah.. adakah lelaki yang lebih baik dia dalam hatiku saat ini.
 
TIDAK. Dalaf. Aku benar-benar terharu. Aku mencintaimu.
 
lalu kami bercerita soal rambut.
 
"Dinda mau potong rambut. Kanda mau punya istri botak?"
 
"Udah berapa kali sayang nanyakan itu cinta. Gak ada pengaruh sama sekali sayang. Kanda mencintai kekurangan dan kelebihan dinda. Gak tahu kenapa, Hanya Allah yang tahu dinda. Kanda sayang Dinda. Kanda tulus sama dinda."
 
"Kanda tahu gak, kenapa dinda gak suka kanda botak. dinda trauma sayang. Yang ada dalam bayangan dinda tu, bukan kanda yang botak, tapi dinda yang gak punya rambut. Dinda gak suka banget kata-kata kanda mau botakin rambut."
 
"Ya Allah dinda. Kanda gak bermasksud seperti itu sayang. Maafkan Kanda. Biasanya ulang tahun kanda akan sellau botakkan kepala. Karena dinda ni kanda tak potong rambut. Ntahlah dinda membuat kanda nurut aja sama mau dinda. makanya sampai sekarang gak kanda potong."
 
"Potonglah sayang! tapi jangan botak."
 
Sampai situ kisa yang terekam dalam kepalaku. Cuma pusisnya yang belum sempat aku tulis. Masih terangkai di otakku. Terima kasih Allah. Terima kasih kanda.

Tidak ada komentar: