Kali ini tak mampu aku menulis dengan kata-kata lagi, dalaf telah menusuk masuk. Tak hanya ke hatiku seperti biasanya. Tapi sudah sampai keseeluruh penjuru pelosok tubuhku.
Aku bahagia. Mengapa begitu. Tak aku menyangka, aku larut dengan gerakan-gerakan yang pertama sekali aku rasakan.
Sungguh tiada taranya.
Tak terbandingkan.
Ya Allah. Tetaplah Engkau menyayangi kami meskipun kami telah berembuk pada sebuah kenikmatan. Berikan kami peluang untuk menikmati puasa ini. Kami ingin kembali kepada-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar