Seseorang yang istimewa bukanlah dia yang selalu ada di depan mata. Bukan Pula dia yang selalu ada di sisi kita. Tapi, dia yang selalu setia di hati dan selalu mengingaat kita di setiap doanya. Ini adalah sepenggal iklan yang kuterima dari Pangeran Syurgaku sore minggu ini. SMS ini dia kirim tepat jam 18:18 tanggal 18;03; 2012. Inspirasiku tumbuh untuk menggambarkan sosoknya yang sangat sabar menemani kebosananku sejak semalam. Tak henti-hentinya dia menyabarkan aku dalam menghadapi hidup ini. Masih saja dia mengungkapkan "Rindu" dikala aku berkata "capek". Dia masih memanggilku "Sayang" tatkala kepalaku penuh dengan amarah tanpa sebab kepadanya.
Aku memang seorang yang pembosan, di kala cinta yang kujalani tanpa ada pelangi. Tapi kesungguhannya menyejukkan egoku. Aku jujur tentang "kebosananku menanti cinta" dia malah menyadarkan aku dengan kelembutannya "Kanda tahu dinda jujur, karena kanda juga merasakan hal yang sama. Sebenarnya kanda juga merasakan bosan dengan kesendirian ini. Hidup ini terasa tiada seninya dengan kesendirian ini. Sudah begitu lamakah dinda menunggu kanda, sehingga dinda merasa capek. Apa kita tidak bisa untuk sedikit bersabar. Apakah kebersamaan yang kita akan kita bina untuk selamanya ini bisa dirancang dan dipersiapkan dalam waktu singkat. Jujur, bukannya kanda tak siap, tapi jujur juga banyak hal yang perlu kanda persiapkan dulu. Dinda Pasti tahu itu. Biarlah dengan sedikit kesabaran kita ini, mudah-mudahan akan berbuah kemanisan nanti. Maafin kanda sayangku." (19;15 17;03;2012)
Semua ini bermula ketika aku merasakan "jenuh". Ketika kerinduanku begitu membuncah. Aku ingin dia mematung di tepianku. Bahkan aku ingin memeluknya di hari ulang tahunnya. Tapi, aku tahu itu tak bisa aku lakukan hingga aku berada tepat pada lagaknya mentari saat ini. Lalu dengan perasaan sedih yang berkabut, aku kirimkan pesan padanya yang di ujung sana sedang mengumpulkan dana buat rencana pernikahan kami "Kanda... Dinda bosan sendiri." Lalu, dia menguncahkan kesadaranku yang ditengah gelombang panas akibat rasa rindu ini. "Dindaaaaa... Kanda paham dan bisa merasakan apa yang dinda rasakan saat ini. Walalpun saat ini kita terpisah jauh secara lahir, tapi kanda merasakan bahwa dinda ada dekat kanda. Dinda jangan pernah merasa sendiri. Yakinlah di setiap hembusan nafas dinda, kanda ada bersama dinda. Dindaaaa, tak selamanya bersama itu harus dekat secara fisik. Kadang ada orang bersama secara fisik, padahal hati-hati mereka jauh, karena hati mereka tak pernah untuk bersatu. Dindaaa... Biarkanlah saat ini kita jauh, tapi semoga hati-hati kita disatukan oleh Sang Pemilik Hati ini. Sehingga kita tetap merasakan bersama. Semua ini pasti indah pada waktunya sayangku. Dinda... Kanda takut kehilangan dinda. Kanda tak mau kehilangan orang yang pertama kali kanda cintai. Dinda orang pertama yang kanda sayangi sebagai kekasih. Kanda ingin dinda menemani hari-hari terindah bersama nanti. Dinda jangan pernah merasa bahwa dinda itu sendiri. Janganpernah merasa bosan. Tetaplah semangat. I Miss U sayang." (18;48 17;03;2012)
Aku tersentak dari lamunanku saat itu. Kekagumanku pada lelaki yang berkulit gelap ini mulai menyeliap ke seluruh nadiku. Aku merasa dia mulai membuka pintu hatiku yang sekian tahun terkunci itu. Aku tahu dia mulai masuk dan mengunci diri dan hati di telaga jiwaku. Semua sosok yang dulu pernah hadir telah terbuang dengan sendirinya. Semua telah tak terucap oleh patah perkataan hatiku. Karena hatiku sudah berganti dengan hati yang baru. Masa lalu telah terkubur.
Ingin aku berikan senyumku pada hari ulang tahunnya saat ini. Aku ingin dia tahu, aku menyudut diri untuk mengecup rinduku sendiri padamu.
Gerimis ini kembali mengingatkan ketika malam kebersamaan kita itu. Kau tutupi tubuhku yang telah tertutup dengan tiga baju, dengan jaket coklatmu. Lalu kau ucapkan kalimat,
"Dinda yang kuat ya! Pakai jaket kanda."
"Gak perlu sayang. Nanti Kanda dingin."
"Kanda akan selalu hangat jika di samping dinda."
"Maksud?"
"Kanda ngerasa nyaman banget di dekat dinda. Hanya Allah yang tahu betapa nyamannya kanda. Makanya kenyamanan itu membuat hati kanda hangat dengan cinta dinda. Kehanagatan itu mengalir ke seluruh tubuh kanda. Dinginnya malam ini, tak mampu mengalahkan hangatnya hati kanda yang penuh cinta untuk dinda. Kanda bersyukur, dinda mau mencintai kanda apa adanya."
Sungguh aku mendengar sendiri kata-kata itu dari perbicaraan lelaki yang bertinggi badan 170 CM ini. Dia begitu romantis. Dia hadir ketika aku baru saja kehilangan seseorang yang berlagak dengan kebohongan katak dan perbuatan ingin menjadi suamiku.Kehadiran Pangeran Syurgaku, membuat aku kembali bisa beromantika dengan kata-kata di blogger yang tercipta sejak tahun 2009 ini. Aku kembali punya gairah untuk menuliskan tentang hatiku yang penuh bunga ini.
Di kerinduan yang tak berujung, Kuucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke-27 Pangeran Syurgaku. Semoga dirimu mendengar kerinduan yang kugamit ini. Ku menghadap ke Maha suci Allah yang menciptakan makhluk-Nya. Ya Allah, Engkau perkenankanlah kami menjadi suami-istri.
Sayang... aku ada di sini. Dekat hatimu.
Sayang... aku ada di sini. Dekat hatimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar