Minggu, 25 Maret 2012

Pangeran Syurga yang Berhati Sempurna

Hari yang indah ini kulewati bersama Pangeran Syurgaku. Saat mengikuti akad nikah sahabat kami Maswira dan Voni Lestari. Aku dan dia sejak sore tadi sudah berdua. Sangat bahagia. Entahlah. Aneh aja rasanya. Kawan yang dulu sering berkejar-kejaran ketika SD dan MTs, mendadak menjadi kekasih di hati ini. Kami seperti sepasang kekasih yang telah kian lama terpisah. Tak tahulah kapan rasa itu mulai ada. Kapan kami jadian juga tak kami ketahui. Yang jelas, saat ini aku sangat bangga dengannya.
Magrib tadi. Rumahku yang kian lama tak diisi dengan shalat berjamaah, kini dirdupkan oleh suara Pangeran Syurgaku yang mengimami aku dan Yong tadi. Aku jatuh cinta pada suaranya. Ee eh.. Kok jatuh cinta lagi ya?

Aku ingin saja menulis tentang dia dan aku yang tadi membeli buah duku dan KACAU (Capucino Cincau). Tak berapa lama kemudian Yong pun datang dari kampung membawa udang kering yang sangat enak. 

Hmmm.. Ada yang mau?

Satu hal yang membuat aku terkagum padanya. Ini persoalan cemburu. Aku yang pergi menggunakan jaket Hitam yang pernah diberikan oleh mantan kekasihku dulu.
"Ini Jaket pemberian orang?"
"Hadiah?"
"Ia."
"Dari siapa?"
"Mantan Dinda."
"Gak percaya. Dinda beli sendiri sebagai gambaran mantan dinda kan?"
"Dia yang ngasih sayangku. Ceritanya begini. Kanda jangan marah ya?"
"Pantasan kanda ngerasa lain tadi, saat dinda nyuruh kanda megang jaket ni tadi."
"Maafin dinda ya. Dinda gak bisa bohong. Dulu dinda dah janji sama mantan dinda, akan selalu jaga jaket ini. Tak lebih dari itu kok."
"Kenapa harus minta maaf sayang. Kan gak ada yang salah."
"Kanda gak marahkan dinda jujur. Sebenarnya dinda bisa aja bohong. Kalau dinda beli sendiri. Tapi untuk apa. Lebih baik dinda jujur."
"Itulah yang paling penting dindaku.. mmmmmmmuuahh."
"Dinda makai ini bukan berarti dinda masih cinta sama dia. Sedikitpun tidak. Dinda tak ada rasa lagi kok sama dia. Tapi manusiakan harus pegang janji."
"Kanda percaya kok sama dinda."
"Kalau kanda gak suka, akan dinda buang jaket ini."
"Gak usah. Kanda percaya sama dinda. Lagi pula itu hadiah yang bermanfaat."
"Makasih sayang."
"Gak mungkin kanda cemburu sama jaket. Kanda bukan orang yang suka mempersoalkan sesuatu yang tak perlu dipersoalkan. Kanda sayang dinda. Itu yang penting."
"Maksih kanda."
"Berterima kasihlah sama Allah."

Inilah aku mengenal lelaki yang sangat dewasa. Aku tau dia juga punya rasa cemburu seperti yang dia ceritakan. Tapi dia sangat bijaksana.

Ya Allah.. aku bersyukur padamu. Telah menitapkan dia untuk aku cintai.


Tidak ada komentar: