Perasaan sangat kalut saat ini. Ini bukan urusan cinta. Tapi soal pemilihan dekan FKIP UIR. Harusnya aku sebagai orang baru, diam dan tidak disibukkan dengan urusan beginian. Statusku sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia sekaligus Ketua Jurusan Bahasa dan Seni, Aku otomatis terlibat sebagai anggota senat FKIP.
Harusnya aku tak boleh diruningkan oleh hal ini. Aku harus semangat dan berjuang. Aku harus beribadah lebih banyak lagi, agar hatiku dituntunkan oleh Allah ke jalan yang diridhoi-Nya.
Aku tak boleh mengikuti perktaan orang lain. Karena orang lain akan menyalahkan orang lain dalam hal ini. Belum aku temukan, ada yang membenarkan apa yang dilakukan oleh orang lain dalam hal pemilihan pemimpinan ini. Semua punya kepentingan sendiri.
Sulit memang. Untuk aku menjalani hal ini. Tapi aku percaya. Kebersihan hati menjadi penentunya pilihan ini. Karena yang baik menurut pandang manusia, belum tentu baik menurut pandangan Allah.
Semoga istiqarahku kali ini akan menemukan jawabannya. Aku memilih untuk Allah. Karena 3000 mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia ada ditanganku. Semoga aku tidak meilih yang salah. Jika salah, semoga ini adalah kerugian yang terkecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar