Kamis, 19 Mei 2011

Sungai Pakning. 11; 16


Mungkinkah ini CINTA?

Semoga saja tidak. Aku tak mau sejarah lama berdarah kembali. Aku pernah merasakan luka akibat pengorbanan perasaan terhadap seorang sahabat.

Aku lebih memilih untuk ditinggalkan SS daripada harus mengecewakan anak Bangkok (Bengkinang Kuok) bernama M. Semua terurai bagai malam tanpa siang. Ketika hujan MELUKIS DESMBER saat itu. Aku saja sendiri mencari sebuah tanya yang tak pernah jawab.

Bahkan aku rela meninggalkan Indonesia saat itu.

Beralasankan belajar aku terus mangejuk rindu yang saat itu tak harap lagi aku buat. Sampai akhirnya aku mendapatkan gelar Master. Banyak peristiwa yang tak mungkin tergarap oleh diriku sendiri.
Sedih.
Bahagia.
Hingga aku mengerti apa itu pengorbanan.
Aku tak ingin merasakan kecewa lagi. Harus kah rasa ini aku korbankan? Seperti mengorbankan semua yang aku rasa. Aku hanya diam saja.

Dalaf...
Tidakkah kau menyadari apa yang akan kita alami akan menjadi bumerang bagi kita. Meskipun semua sudah berjalan mulus.

Dikapal ini aku bersaksi untuk menjadi biasa saja. Menjalani hidup, seperti air mengalir katamu. Tapi... aku takut merampas dirimu darinya. Karena terkadang aku merasakan capek untuk mengalah.

Apatah lagi, saat aku dituduh perampas.

Dalaf...
Satu hal yang harus kau pahami tentang aku. Dari kecil aku selalu dituntut untuk mengalah. Karena dalam hal itu, bukan berarti aku yang kalah.

Aku ingin orang selalu bahagia. Seperti saat ini, Mesya Putia yang begitu mencintaimu. Haruskah dia dikecewakan oleh keegoan kita? Pernah tidak engkau bersyukur karena memilikinya.

Syifa itulah nama yang menggantikan wujudmu saat ini. Kau hadir bagaikan malaikat. Yang memberi aku keyakinan untuk hidup lagi. Kau selalu hadir saat malamku gamang meniti rasa sakit yang tak tertahankan. Kau beri aku tawa. Sampai tanpa sadar hidupmu menyelinap seluruh rongga...

Ya Allah... AMPUNILAH KAMI...

DALAF....
Maafkan Aq....BELUM bisa membalas cintamu. Bukanku tak sayang... tapi ku tak mau kau meninggalkan dia karena memilih aku. Percayalah...Aqu masih rebah di hatimu sampai nanti dia menkhianatimu... ku tak ingin ada hukuman melainkan menjalani hidup seperti air mengalir..ITU PINTAMU...

Tidak ada komentar: