Lucu..
Dalaf...
Akhirnya aku dan adik tiba di rumah.
Sungguh bahagia, bertemu kedua ortuku.
Hari ini ibu masak ikan talang gulai. Sungguh aku senang makan lauk tersebut. Tak terasa habis dua pinggan. Tak banyak yang bisa aku ceritakan saat ini, karena masih suasana kangen-kangenan.
Malamnya aku telpon-telponan dengan Dalaf.
Ntah kenapa aku merasakan rindu padanya. Padahal tak pernah tercipta kengan indah saat bersamanya. Yang aku ingat, aku selalu mencemeehnya yang terkadang bisa membuat dia sakit hati. Sungguh...
LUCU...
Kata-kata itu masih terngiang ditelingaku, saata aku berbicara unik, miliknya malah “lucu”. Aku pun coba emahami makna kata tersebut. Namun aku tak mengerti kenapa dia memilih leksikal itu untuk kata-kata yang aneh.
Lama-lama juga aku semakin mencoba mengenal leksikal “lucu”.
Kenapa ya dia selalu membuat aku penasaran...
Ntah dengan cara yang bagaimana. Yang penting aku selalu dibuat penasaran akan pertanyaan yang tak kunjung meluncur dari bibirnya.
Tapi biarlah....lama-lama pasti terucap juga kok. Dia pasti tak bakalan tahan.
Masih ada sambungan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar