Senin, 08 Oktober 2012

Ku Ingin Bertemu

Jumat, 04 Oktober 2012

Malam
Ingin aku mengadu rindu pada angin yang membelai lembut tubuhku saat ini. Ingin aku melukiskan rindu ini pada layar yang tak bisa berbuat apa-apa, selain memahat beberapa bagian kisah yang selalu kami jalani. Banya cerita yang belum sempat aku tulis tentang dia. Kesibukanku yang mencuri segalanya. 


Sejak kecil aku mengenalnya. Bahkan dulu, aku juga mengagumi lelki yang selalu mengenakan peci hitam di kepalanya. Yah. Saat itu, aku dengan dia masih SMP. Dia duduk suka di depan. Sedangkan aku hobinya di belakang. Hehehehe. Aku dan temanku selalu usil dengan anak alias yang kala itu adalah anak guru kami. Namanya tulus anak pak Senan yang terkenal dengan rumus supit. 

Dia lelaki yang bertipikal aneh. Yang jelas sejak dulu hingga kini, dia dikenal dengan tukang usil. Ada-ada saja peristiwa yang menggelitik pikiran dan perasaanku untuk tertawa. Jujur saja. Perlahan tapi pasti, aku menCINTAinya. Tak mampu aku mengungkapkannya bagaimana rasa itu tumbuh. Setiap hari sebenarnya menahan rindu. Ingin saja berjumpa dan melihatnya. Tapi, demi rezeki yang halal guna memenuhi kebutuhan ibu dan adik-adik yang dia sayangi, dia rela bekerja nun jauh disana. Terkadang air mata ini tak sadar keluar, saat ingin melihatnya tapi tak bisa. Seperti saat ini, aku menulis tentangnya yang begitu ku rindukan.

Tuhan
Tuhan
Tuhan

Beberapa kali aku memanggil nama itu, belum juga aku bisa melihat pangeranku. Ku sebenarnya ingin mendengar suaranya tadi. Tapi aku lagi mengaji. Maka aku harus menundanya dulu.

Di kejauhan ini, aku sangat merindukannya. Pada malam ini, ku... Berharap dia datang.

Tidak ada komentar: