Rabu, 25 Januari 2012

Kalau Kau menyapa DINDA

Lama sudah aku tak menulis. Hari ini aku diberi kesempatan. Semua ini berkat bantuan sahabatku Agus Baskara. Lama modem aku gak digunakan. Secara tak sengaja sabtu kemarin aku mejeng di ruang dosen. Setelah sekian lama tak ke sana. Cerita punya cerita, aku dibantuin perbaiki modemku yang rusak. 

Hal pertama yang ingin aku ceritakan adalah, aku ingin mengungkapkan kerinduanku yang kian lama terpendam pada seseorang. Kehadirannya pada malam Tahun baru 2012, menjelmakan rasa yang kian lama tak punya tempat aku serahkan. Dia sebenarnya teman kecilku. Teman sekolahku waktu SD, MTs dan di UNRI. 

Aneh memang bicara soal rindu. Perasaan yang mendadak menjdi berbunga-bunga. Hati yang tiba-tiba berdebar tiap kali mendengar suaranya. Aku mengenalnya sejak lama. Yang aku tahu dia tak pernah pacaran. Dia selalu tergabung dalam kegiatan rohani di sekolah maupun kampus. Aku tak percaya kalau dia menyukaiku.

Lucu memang rasa ini. Kami seakan tak percaya. Tapi terasa asyik aja. Yang bikin aku senang adalah. Dia mengawali gombalannya dengan panggilan "Dinda". Langsung saja aku membalasnya "Kanda". Kalau biasa aku yang mengawali, tapi kali ini tidak.

Terkadang kami beranggapan seperti dalam kerajaan. Kami berasal dari tempat lahir yang sama. 

Tapi, aku masih enggan memilih. Aku tak tahu siapa yang membuat aku bahagia. Pengalaman yang lalu membuat aku susah mempercayai lelaki. Mungkin aku banya dekat dengan lelaki saat ini. Tapi aku pastikan aku tak berjanji apa-apa sama mereka. Apatah lagi sampai pacaran. Aku hanya ingin pada tahap mengenal saja. Tidak aku nafikan aku bahagia bersama dia dan juga beberapa lelaki yang kini mendekatiku.

Tapi Allah Maha Tahu. Apa-apa yang tersembunyi dihatiku. Semoga aku tetap istiqomah. Tetap semangat walai sendiri di bumi ini. Aku tak sendiri. Ada Allah bersama nadi dan nafasku.

Tidak ada komentar: