Sebongkah kesombongan muncul ketika kita berniat, memulai mengikuti dan mengakhiri proses belajar mengajar dengan pendidik tertentu. Belajar adalah ibadah. Setan tentu tidak senang dengannya. Ketika kau merasakan berat, hingga menyebabkan dirimu mengantuk seperti yang diceritakan sebagian dosen-dosen prodi kita kepadaku. Berupayalah untuk sempurna minggu berikutnya dengan orang tersebut. Perlu anada sadari, ketika kita memperhatikan dosen yang sedang mengajar, setan mulai berkeliaran melemparkan tepung-tepungnya ke mata kita. Tepung itu membuat kita perih, berair. Lalu, kita coba mengkucek-kucekkanya sehingga mata merah. Ngantuk memang. Apatah lagi ketika kita berhadapan dengan seorang pendidik yang menggunakan sistem ceramah di depan kelas tanpa memberi kita peluang untuk berbagi ilmu.
Ngantuk adalah luapan dari ego kita yang terkadang mengaanggap kita lebih hebat dari dosen kita. Jika perasaan itu muncul, maka sulit bagi kita untuk mengakui kelbihan dosen itu. Munculah sebongkah kesombong itu. Kita akan merasa lebih hebat dari itu.
Suatu ketika bahkan tidak jarang kita berhadapan dengan dosen yang memberikan tugas tiap minggu. Berjibun-jibun. Betumpuk-tumpuk. Sampai kita sulit memilihnya. Tumpukan kertas kerja itu membuat kita bergadang. Alhasil, perasaan mengantuk pun muncul ketika besok kita bertemu dengan dosen tersebut. Lalu kita pun termarahkan oleh dosen itu. Belajar dengan orang itu menjadi seperti beban. Hingga setumpuk rindu kita pada ilmu pengetahuan akan berubah menjadi setitik benci yang lama-kelaman tidak dibarengi keimanan yang kuat akan tumbuh lebih besar dari gunung.
Kejadian seperti ini terlihat seperti beban. Keadan kalian seperti ini, membuat aku ingin melukis pagi di dini
hari ini dengan sebuah pesan dari Al-Quran tentang rasa takut, kecewa,
marah, putus asa yang kalian perlihatkan denganku tiap hari-hariku
menghadapimu. Tugas kalian adalah belajar.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." QS, Al-Baqarah:286
Menghilangkan rasa kantuk ketika belajar:
1. Pasang Niat karena Allah
2. Minta izin dengan dosen yang sedang mengajar untuk mengambil air Wudhu.
3. Tidurlah tepat waktu.
4. Isilah perut ketika pagi, dalam artian ingat selalu untuk sarapan.
5. Tumbuhkan rasa cinta kepada pelajaran dan dosen yang sedang mengajar.
6. Kerjakan tugas dengan ikhlas.
7. Hiaraukan teman yang mengajakmu bercerita hal yang tidak penting.
8. Rajin berolah raga.
9. Sekali-kali lihat pemandang luar kelas.
Percalahan Allah adalah penolongmu. Itulah janjinya untuk kita yang menuntut ilmu. Ingat terus belajar... belajar.... belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar