aku parah dalm fisik dan kesucianku. berian
hangat jemari putih itu, menumbuhkan jiwa baru. kau selimuti aku. kau
ajak aku menikmati laut, meskipun kau tak pandai berenang
kau ajak aku terbang tinggi patah sayapku hingga ku tak bisa berpaling. kau berikan aku bahu tuk sandaran hati tiap laku lukaku patah. Kini aku jadi berani meskipun kau kekasih orang karena kita adalah benar. suci harap ridho allah.
kau ajak aku terbang tinggi patah sayapku hingga ku tak bisa berpaling. kau berikan aku bahu tuk sandaran hati tiap laku lukaku patah. Kini aku jadi berani meskipun kau kekasih orang karena kita adalah benar. suci harap ridho allah.
Kau beri aku batas pesona. tiap
kali mat mu, menusuk ke sudut percaya itu hingga wujud kau tak lekas lebur tubuh saya dengan tafsir warna2 penggoda agar nyaman bertukar cerita tanya dan
jawan pertanyaan. mengapa biru venus tak kebiruan laut hingga aku tak lagi
takut untuk memilikimu meskipun kau milik dia di bentangan dadamu kau baringkan aku
tiap kali aku dalam gelap hingga terdengar gemuruh hatimu yang berdegup kencang
oleh ulahku. aku tau, kau tlah kunci aku di kamar itu.
Kamar terisi permadani hijau aromaterapi buah apel. Kau aliri aku sungai kebahagiaan, seperti
ikan sebagai penghias lau yang tak pernah tidur. kau lagukan malamku,
bukan dengan nyanyian nafsu, melainkan kalam Allah apalagi yang lebih berarti selain dirimu
dalaf. aku akan berlari menembus hujan. buat mengantar ukiran diary
yang memsan secangkir teh hangat yang mengirimu sedert pesan bahwa aku bukan sehat yang sebentar lagi
mati. aku tetap yakin, tuhan menyatukan kita kelak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar