Sabtu, 08 September 2012

Surat untuk Bang Syarif di Syurga

Abaaaaang...
Begitulah selalu aku memanggilnya saat dia mengusikku. Terkadang tak jarang ia menelphoneku. Sungguh air mata tak bisa ku bendung saat tulisan ini aku taja huruf demi huruf. Kian lama aku coba untuk bersabar menahan tangis. Akhirnya aku tak berdaya. Permata bening tak mampu aku bendung lagi karena sudah terasa sangat kuat. Tekanan yang mungkin menyamakan diri dengan tsunami.

TUHAN...
Ini sungguh berat buatku dan keluarga besarku.
Begitu cepat Engkau panggil dia. Padahal kami  sangat menyayanginya. Hadirnya memberi energi yang tak bisa tergantikan oleh siapapun. Ketika ada yang mengatakan "ada yang lebih baik."

Aku benci dengan diriku sendiri yang tak mengarti harus bagaimana. Bukannya aku tidak ikhlas. Tapi terselalu sulit kenyataan ini. Kenapa abang terlalu cepat pergi. 

Kami sekeluarga tahu. Ini adalah cobaan. kami tahu bahwa Allah lebih sayang padanya. Tapi kami juga sayang padanya.Dia tempat kami bercerita keluh kesah. Dia tempat aku berbagi cerita soal kerja. Padanya aku selalu menumpahkan bebanku sebagai seorang pemimpin di kampus. 

Tapi kini dia sudah tiada.

Kepada siapa aku bisa bercerita lagi. 

Satu kata yang sangat memilukan aku dengar dari bibir pamanku "Andaikan waktu bisa ditunda, biar aku menjadi tukar gantinya. Biarlah aku yang meninggal duluan sebelum anakku." Siapa yang bisa menahan semua itu. 

Ingin aku menangis lagi. dan terus menangis. Tapi abang tak akan pernah kembali. Saat terakhir dia menatapku di rumahnya. Tatapan yang begitu lama. Ternyata itulah tatapannya yang terkahir. sungguh aku ingin mengulangnya kembali.

Ya Tuhan. Semua begitu pahit. 
Wahai Malaikat penyampai amanah. Kutitip doa untuk Bang Syarif. Semoga Allah berkenan menempatkan dia di syurga-Nya. katakan juga. Abaaaaang... Tunggu adek di sana. Kelak kita sekelurga berkumpul bersama lagi.

Adek akan selalu ingat pesan terakhir abang. Agar adek segera mendaftar haji. Seperti kata abang "Adek.. kalau ade duet lebih tu daftarlah haji. Daftarkan mak dan bapak sekali." 

Ya Tuhan bantu aku untuk mewujudkan pesan terakhir Almarhum.

Tidak ada komentar: