Rabu, 01 Juni 2016

Penyesalan terbesar Seorang Ibu

Aku seorang ibu. Aku pernah sangat menyesali sesuatu hal yang sulit untuk diceritakan. Hal ini berkenaan dengan anak kesayanganku Adzkia Raida Taqiffa. Suatu sore, ada seorang tamu yang bernama bang Man dari kampungku. Aku menghidangkan air kopi dan kue dalam Piring kaca. Anakku yang cantik, sibuk memberi kue yang kuhidangkan kepada tamu kami. Kami asik melihat gelagatnya. Dengan hitungan detik dia terjatuh ke depan dan mengenai piring. Lalu piringnya peca dan melukai anakku.

Darah mengalir begitu deras. Anakku mengkonsumsi aspilet (obat Pengencer darah untuk Penderita kelainan Jantung). Kutup dengan kain luka tersebut, tetap tidak bisa. Baju dan jilbabku basah oleh darah. Darah semakin deras. Yang membuatku takut, anakku tidak menagis. Hanya tertawa. Dia begitu kuat. Saat itulah hatiku hancur. Anakku sakit karena kelalaianku. Mungkin aku tidak konsentrasi. Karena ada masalah berat yang sangat menggangu pikiranku. Masalah yng berhubungan dengan kakak yang sangat aku sayangi.

Syukurlah... Anakku cepat ditangangani. Darahnya dapat dihentikan oleh dokter di Rumah Sakit Mesra. hatiku Lega. Alhamdulillah.Terima Kasih Allah. Terima Kasih Dokter. Semoga Allah Melindungi kalian.

Anakku sayang... Ibu sangan mencintaimu...

Tidak ada komentar: