"Mungkin saat ini, bagi Dewa, Dewi hanyalah sebutir kerikil yang dia
campakkan. Tapi suatu ketika dia akan sadar bahwa kerikil itu adalah intan. Maaf karena mengAploud foto ini. Tuhan. Berikanlah kesabaran kepada adekku Dewi. Engkaulah yang menciptakan skenario ini.
Hamba yakin Engkau telah memilih Dewi. Itu berarti Dewi siap dengan
ujian CINTA kali ini. karena bagaimanapun Dewi telah kehilangan Ayah dan
Ibu kandungnya. Bukankah itu kehilangan yang sangat menyakitkan.
Kehilangan yang selalu menguras air mata?
Aku
mengenal ada cinta diantara mereka, ketika aku sakit lumayan parah
ketika itu. Dewi datang dengan adek sepupuku Rani. Lalu Dewa juga datang
dengan membawa buah apel dan jeruk. "Kakak kok sakit?" Ya gitulah dek.
Ku tak akan menceritakan semua perbualan kami ketika itu.
Dua
insan yang saling mencintai saling menatap. Kulihat ada cinta yang
berbinar di mata kedua insan ini. Ku yakin ada cinta yang dalam. Aku
juga berharap mereka berjodoh. Ternyata apa yang ada dalam pikiranku
benar. Ternyata Dewa mengakui kalau dia sangat mencintai Dewi. begitu
juga dengan Dewi.
Titik
Klimak juga bermula ketika Dewi menyelesaikan kuliahnya di Prodi
Biologi UIR. Jarak mulai tercipta diantara mereka. Ternyata Dewa tidak
bisa hidup tanpa wanita. Akhirnya dia mencinta seorang wanita lain.
Tanpa sepengetahuanku. Tanpa terasa, air mata ini jadi jatuh ketika
pertama kali dewa mengAploud foto dia lagi berpelukan dengan
wanita. Sungguh aku tak kuasa mendengar tangis Dewi yang sesaat langsung
ku telp di tengah kesibukan kerjaku. Hampir satu jam kami bicara.
Aku
sadar cinta tidak boleh dipaksa. Tapi setidaknya sebagai lelaki yang
bertanggung jawab, Dewa bisalah membahagiakan Dewi saat dia wisuda Dewa
dari Prodi Penjaskesrek UIR Juni 2013. Tapi apa? Dia benar-benar lelaki
yang tak tahu diri. Tak mampu memberika senyum termanisnya untuk
pertemuan terakhirnya dengan Dewi. Ketika itu sengaja kutahan kantukku
hanya untuk berbincang dengan merekan ber2. Aku dengan Pangeran
Syurgaku. Di kala itu aku sudah melihat tak lagi ada cinta di mata Dewa
untuk Dewi. Bersabarlah Dewi menunggu penggantinya. Tetap semangat
dan tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar